MANADO — Di tengah pandemi wabah virus Corona Covid-19 ini pemerintah mementingkan kebutuhan hidup rakyat, terutama di desa. Pemerintah pun menggerakkan program-program padat karya di desa, salah satunya Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) oleh Kementerian PUPR.
Di Sulut, tahun 2020 ini ada 150 lokasi (desa) yang dapat alokasi. Program berupa pembangunan dan perbaikan irigasi desa tersebut mendapat alokasi Rp195 juta per lokasi.
“Pelaku (pekerjaan) adalah masyarakat di desa yang merupakan petani pemakai air irigasi di lokasi sasaran,” ujar Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) 1 Sulut M. Silachoeddin.
Kata Silachoeddin, di tengah pandemi Covid-19 ini banyak masyarakat kecil yang terkena dampak, khususnya ekonomi. Makanya, untuk pertahanan ekonomi masyarakat digerakkan program padat karya.
“Di Ditjen SDA ada program P3TGAI ini. Setidaknya warga desa di lokasi program ini ekonominya cukup bertahan di tengah keterbatasan untuk mendapatkan pemasukan lebih,” katanya.
Sementara Kepala Satker Operasi dan Pemeliharaan Ellen Cumentas mengungkapkan dari 150 alokasi untuk Sulut, tahap I yang akan dicairkan dananya untuk sebanyak 60 lokasi.
“Tapi belum semua yang tanda tangan kontrak karena keterbatasan di situasi Covid-19,” ungkap Ellen.
Sementara untuk kepentingan percepatan realisasi program, katanya, penandatanganan kontrak dengan kelompok penerima manfaat P3TGAI ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Dilaksanakan di ruang terbuka, di lapangan kantor. Selanjutnya, harus menjaga jarak, menggunakan masker, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah tanda tangan,” ungkap Ellen seraya berharap alokasi tahap I ini akan segera tuntas agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.(*)