BOLMONG—Lonjakan harga bahan kebutuhan pokok (Bapok) masih terjadi disemua pasar di Kabupaten Bolmong. Untuk itu, dalam mengantisipasi agar tidak terjadi inflasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong terus melaksanakan pasar murah. “Operasi pasar ini akan diperpanjang hingga menjelang Natal yakni pada 22 Desember mendatang,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bolmong I Wayan Mudiyasa.
Menurut Wayan, ada 36 titik yang sudah dan sementara dilaksanakan operasi pasar ini. Tujuannya kata Wayan, untuk menekan harga Bapok agar tidak melonjak naik. “Barang yang dijual saat operasi pasar murah, paling banyak dicari yakni beras, minyak goreng, telur dan gula pasir. Di setiap titik lokasi pasar murah, penjualan beras mencapai lebih dari 1 ton,” ujar Wayan.
Wayan juga mengungkapkan, hampir setiap titik pasar murah, komoditi beras yang disiapkan rata-rata 1 ton lebih habis terjual. “Jadi setiap pasar murah, 1 ton lebih beras yang kuta siapkan habis terjual,” ungkapnya.
Ditambahkannya, pasar murah ini bagian juga dari mencegah terjadi inflasi dari sekarang. “Pak Bupati ikut turun sekaligus melihat kondisi masyarakat. Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah ada bersama masyarakat,” ungkap Wayan.
Pasar murah tersebut ikut melibatkan Perum Bulog, dunia usaha dan Gapoktan/TTI binaan dinas ketahanan pangan. Terpantau, Kamis (27/10) kemarin, Pemkab Bolmong melaksanakan pasar murah di Desa Mogoyunggung, Kecamatan Dumoga Timur. Operasi pasar ini dipadati warga setempat yang datang untuk membeli Bapok murah. Beberapa Bapok yang banyak dibeli warga yakni beras, minyak goreng, telur dan gula pasir. “Kami merasa terbantu dengan adanya pasar murah tersebut,” ujar Debora, warga setempat. (syl)