MANADO – Optimalisasi layanan peningkatan produksi pertanian khususnya padi terus diupayakan pemerintah. Di Sulut, sejak 2020 Kementerian PUPR mengoptimalisasi empat daerah irigasi kewenangan pusat.
Data diperoleh, 2020 lalu Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) 1 Manado merehabilitasi jaringan Irigasi Toraut dan melanjutkan pembangunan Irigasi Dataran Kotamobagu (Dakota). Sementara untuk Irigasi Kosinggolan (Bolmong) dan Irigasi Sangkub (Bolmut) mendapat alokasi pekerjaan pemeliharaan bendung.
Kepala BWSS 1 Manado I Komang Sudana melalui Kepala Satker PJPA Ellen Cumentas menjelaskan penanganan irigasi berupa rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi di Sulut ini dibiayai dengan dana APBN dan ada juga lewat program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).
“Rehabilitasi jaringan irigasi Toraut ditangani dengan dana APBN, sementara irigasi Dakota lewat IPDMIP. Dua-duanya kontrak multiyears,” kata Cumentas.
Terkait dengan program IPDMIP, Cumentas menjelaskan, ini merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten.
“Upaya ini diharapkan dapat mendukung tercapainya swasembada beras sesuai program Nawacita Pemerintah Indonesia,” ungkap Cumentas. “Tahun ini (2022) IPDMIP masih membiayai rehabilitasi irigasi di Sulut,” tambahnya.
PPK Irigasi Ronald Parengkuan menjelaskan, rehabilitasi jaringan Irigasi Toraut meliputi pekerjaan perbaikan jaringan sekunder dan tersier yang bangunannya sudah rusak. Sedangkan Irigasi Dakota, berupa pembangunan jaringan untuk menyatukan irigasi-irigasi di dataran Kotamobagu dan sebagian Boltim.
“Intinya, rehabilitasi jaringan dilaksanakan agar air bisa optimal sampai di petak-petak sawah. Sehingga tujuan irigasi teknis agar musim tanam teratur secara periodik bisa terwujud,” katanya.
Diungkapkan juga bahwa tahun 2020 dan 2021 hanya dua daerah irigasi kewenangan pusat tersebut yang mendapat alokasi dana untuk rehabilitasi jaringan.
“Pekerjaannya multiyears, dan sudah selesai (untuk kontrak multiyears). Tahun ini ada tambahan dana lagi untuk rehabilitasi dua irigasi tersebut, ditambah juga dengan Irigasi Kosinggolan,” ungkapnya.
Sekadar referensi, di Sulut ada empat daerah irigasi yang jadi kewenangan pusat. Yakni Daerah Irigasi (DI) Toraut (5.400an Ha), DI Kosinggolan (3.865 Ha), DI Sangkub (3.601 Ha), dan DI Dataran Kotamobagu (3.000an Ha). Keempat daerah irigasi ini berada di wilayah lumbung beras Sulawesi Utara: Bolaang Mongondow Raya.(red)