SUBANG – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri Agus Fatoni, menguraikan strategi penguatan kemandirian fiskal daerah dalam Seminar bertajuk “Strategi Menguatkan Kemandirian Keuangan Pemerintah Daerah” yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang Jawa Barat bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Subang, di Dayang Sumbi Convention Hall, Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (4/6/2022).
Seminar dilaksanakan secara hybrid, dengan tatap muka dan melalui zoom meeting. Kegiatan juga dapat diikuti melalui chanel youtube Pemerintah Kabupaten Subang. Hadir pada kegiatan tersebut Bupati Subang, Sekretaris Daerah, Asisten, Direktur atau pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, pejabat eselon tiga dan eselon empat dijajaran Pemkab Subang.
Agus Fatoni menjelaskan, Kabupaten Subang punya potensi besar. Namun, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Subang hanya sekitar 20 persen saja. “Subang punya potensi, lokasinya strategis, ada berbagai infrastruktur yang sudah dibangun, ini potensi yang luar biasa yang harus dimanfaatkan,” terang Fatoni.
“Sumber peningkatan PAD itu bagaimana kita bisa mengelola sumber yang ada itu tadi,mengelola potensi yang ada, potensi daerah yang bisa dikelola itu tadi dikelola dengan baik,” tambah Fatoni.
Dirjen lebih lanjut menjelaskan, peningkatan PAD dapat dilakukan dengan mengoptimalkan pajak daerah dan retribusi daerah. Kemudian, mengoptimalkan BUMD. “BUMD harus dikelola dengan baik, agar bisa berkontribisi pada peningkatan PAD,” tuturnya.
Fatoni menyampaikan optimalisasi pajak dan retribusi daerah da[at dilakukan dengan ekstensifikasi dan intensifikasi. “Ekstensifikasi berarti memperluas pajak daerah dan retribusi daerah yang belum dipungut, dan intensifikasi berarti mengoptimalkan yang sudah dipungut,” jelasnya.
Namun demikian, Fatoni menggaris bawahi bahwa uang bukan segala-galanya dalam mengelola pemerintahan. “Kita perlu anggaran, namun yang tidak kalah penting adalah SDMnya. SDM memegang faktor kunci dalam mengelola pemerintahan,” ungkap Fatoni.
Dirjen mengilustrasikan bahwa membuat Perda itu perlu anggaran ratusan. Tapi kalau tidak ada anggaran, Perda juga bisa dikerjakan. “Tidak perlu uang banyak. Bisa bekerjasama dengan perguruan tinggi atau pihak lain, dan dibahas dalam pertemuan-pertemuan,” tukasnya.
Fatoni pun kembali mendorong kepala daerah Kabupaten Subang untuk berkreasi agar PAD di daerahnya bisa meningkat. “Kata kunci peningkatan kemandirian fiskal adalah memanfaatkan seluruh potensi yang ada, sumber daya alam dan sumber daya manusia. Tingkatkan kapasitas SDM, lakukan inovasi dan kreatif,” tandas Fatoni.(red)