KesehatanPemerintahanSulut

Sebelum Dilantik, FGI Sulut Paparkan Program Kepada Tim Penilai

1082
×

Sebelum Dilantik, FGI Sulut Paparkan Program Kepada Tim Penilai

Sebarkan artikel ini
Kaper BKKBN Sulut Tino Tandaju didampingi Koordinator KSPK Jeanny Winokan

MANADO – Pertemuan Forum Genre Indonesia (FGI) Provinsi Sulut Tahun 2022 dirangkaikan dengan pemaparan dari Ketua FGI Sulut terkait POA di depan tim penilai yang terdiri atas lima orang juri. Pertemuan ini digelar Rabu (23/02/2022) di Manado.

Pemaparan pengurus sebelum dilantik ini menjadi inovasi baru Perwakilan BKKBN Sulut untuk menggali strategi FGI untuk menangani permasalahan remaja. Pengurus FGI memaparkan program dan inovasi kepada tim penilai terdiri dari Philip Regar MS (Koalisi Kependudukan Indonesia/KKI Sulut), Pdt Nico Gara MTh (Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan/Fapsedu Sulut), Dr Frederik Worang (Akademisi), dan Boyke Paparang SIP (Koalisi Muda Kependudukan Sulut).

Pemaparan oleh Ketua FGI Sulut Bintang Ramadhan Mokodompit

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Tino Tandaju mengatakan mengatakan generasi muda harus mempunyai pola pikir yang muda membangun bangsa. Dia mengajak generasi muda menggunakan kepandaian, moral, kekuatan, pemikiran  hati serta kemampuan untuk membangun bangsa.

Tandaju mengajak generasi muda yang tergabung dalam Forum Genre Indonesia Provinsi Sulawesi Utara memberikan sentuhan-sentuhan inovasi yang ramah remaja. Antara lain memberikan kontribusi dalam rangka mengintervensi generasi-generasi muda, dan juga peka dengan berbagai permasalahan remaja, dan menjadi agen perubahan bagi sesama remaja.

Permasalahan remaja, katanya, sangat kompleks. Mulai dari pernikahan dini sampai dengan seks bebas, dan kriminalitas karena banyak narapidana berstatus remaja).

“Begitu banyak generasi muda yang terjerat pelanggaran hukum, remaja yang usia sekolah sudah memiliki anak. Permasalahan ini merupakan bentuk nyata yang perlu penanganan komplit dan konkrit dari Genre. Yang pasti semuanya memberikan dampak jangka panjang terhadap generasi bangsa ke depan,” ujarnya.

Berkaitan dengan perilaku berisiko yang jadi permasalahan remaja, berbagai permasalahan barupun menanti seperti masalah Stunting.

“Sehingga kita dituntut untuk mempersiapkan generasi-generasi yang unggul, baik dari segi pendidikan maupun kesehatan, dalam rangka pencegahan stunting bagi generasi berikut,” ujar Tandaju didampingi Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga dr Jeanny Winokan.

Rosillia Bionda Wowiling, S.Sos.MSi. Sub. Koordinator Bina Ketahanan Remaja, dalam penyampaian laporan menyampaikan bahwa pertemuan ini dilaksanakan dengan tetap mempertahankan prokes Covid-19, dimana semua peserta wajib diswab antigen. Peserta yang mengikuti pertemuan secara onsite sebanyak 11 orang, dan 17 orang mengikuti secara daring.

Usai pembukaan dilanjutkan dengan Pemaparan Program oleh Ketua Forum Genre Indonesia Provinsi Sulut Bintang Ramadhan Mokodompit  terkait POA.(red)