MANADO — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara aktif terus mendukung digitalisasi di berbagai sektor melalui penyediaan konektivitas, platform dan layanan digital, salah satunya adalah sektor pemerintahan. Hal ini untuk mendorong terwujudnya kedaulatan digital nasional.
Sebagai salah satu langkahnya ditempuh oleh Telkom melalui Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid yang melakukan audiensi dengan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, Kamis (9/12/2021) lalu. Pertemuan tersebut terkait pemanfaatan solusi digital, di antaranya Satu Data Indonesia dan Pasar Digital (PaDi) UMKM di lingkup pemerintah provinsi dan kota/kabupaten.
Selain audiensi, Jumat (10/12) Fajrin juga menyaksikan penandatanganan Minute of Meeting (notulensi) Satu Data antara General Manager Witel Sulut Malut, Lonely Baringin Mangaranap dengan Pemprov Sulawesi Utara, Pemkot Manado, Pemkot Tomohon dan Pemkab Minahasa Utara, diwakilkan oleh masing-masing kepala daerah.
Muhamad Fajrin Rasyid menyampaikan terima kasih atas kesediaan Pemprov Sulawesi Utara yang menyambut baik inisiatif digitalisasi Telkom di provinsi Nyiur Melambai ini.
“Saat ini, Telkom terus mengakselerasi transformasi digital yang tengah dilakukan. Kehadiran beragam solusi dan layanan digital milik Telkom merupakan wujud komitmen perusahaan untuk mendukung pemerintah dalam mempercepat digitalisasi ekosistem dan masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Sulawesi Utara,” ujar Fajrin.
Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey menyambut baik program Telkom ini, dan menyatakan Pemprov Sulut siap bersinergi bersama Telkom dalam rangka mendigitalisasi Sulawesi Utara. “Memang hal ini sejalan dengan misi Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2022 yang berfokus pada pengembangan digital untuk menghadapi ketidakpastian pandemi Covid-19 yang masih berlangsung,” katanya.
Menurut Fajrin, untuk mendukung Pemprov Sulawesi Utara dalam pengelolaan data yang terintegrasi, Telkom menyediakan digitalisasi Satu Data melalui BigBox, platform full stack big data untuk korporasi dan pemerintah. Platform BigBox dilengkapi dengan kemampuan untuk menjadi repository yang mendukung pengolahan data yang terstandarisasi dalam memberikan dukungan khususnya program Satu Data Indonesia.
Katanya, hal ini memungkinkan pemerintah untuk menyatukan data yang tersebar dalam Satu Manajemen Data, serta pengambilan dan pengelolaan data eksternal untuk memperkaya data internal.
“Sejalan dengan pernyataan Presiden RI terkait data merupakan kekayaan baru dan berharga bagi bangsa sehingga kedaulatan data harus diwujudkan, digitalisasi Satu Data merupakan upaya Telkom untuk menjawab tantangan dan kebutuhan yang ada. Peranan BigBox dalam mengelola dan mengartikan data merupakan kunci penting yang dapat dioptimalkan sebagai competitive advantages bagi instansi maupun korporasi di Indonesia,” kata Fajrin.
Selanjutnya untuk digitalisasi UMKM, Telkom memiliki PaDi UMKM yaitu ekosistem berbasis platform digital yang berfungsi untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan BUMN guna meningkatkan peluang untuk memperoleh transaksi dan pembiayaan dari BUMN. PaDi UMKM merupakan inisiatif Kementerian BUMN yang didukung oleh beberapa BUMN dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Kehadiran PaDi UMKM, katanya, memberikan beragam keuntungan baik bagi UMKM, BUMN maupun pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN. Bagi UMKM kemudahan yang diperoleh antara lain akses pasar yang lebih luas hingga BUMN, e-commerce skala lokal dan global, pembiayaan/permodalan, dan insight bagi UMKM untuk peningkatan kualitas produk.
Bagi BUMN, PaDi UMKM memudahkan melakukan perbelanjaan kebutuhan kantor dengan penjual yang terverifikasi dan monitoring procurement yang jelas. Sedangkan bagi pemerintah, adanya PaDi UMKM dapat menjadi dasar yang kuat untuk program peningkatan ekonomi rakyat, dengan memberikan data valid terkait profil UMKM dan pemetaan usaha rakyat. Kementerian BUMN terutama dapat memonitor kontribusi belanja BUMN terhadap UMKM seluruh Indonesia.
“Dengan solusi Satu Data dan PaDi UMKM, dapat semakin mempercepat geliat ekonomi masyarakat dan daerah Sulawesi Utara. Kami meyakini bahwa dengan digitalisasi ini diharapkan dapat menjadikan tak hanya provinsi Sulawesi Utara tapi juga seluruh Indonesia lebih baik lagi dengan ekonomi digital nasional terkuat di Asia Tenggara,” ungkap Fajrin.(red)