Scroll untuk baca berita terbaru
Example 325x300
325x300
KesehatanPemerintahan

DP3AP2KB Sitaro Gelar Rakorev Tim Percepatan Penurunan Stunting

759
×

DP3AP2KB Sitaro Gelar Rakorev Tim Percepatan Penurunan Stunting

Sebarkan artikel ini

SIAU, gosulut.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) Tim Percepatan Penurunan Stunting. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program dan menyusun rencana tindak lanjut dari hasil diseminasi audit kasus stunting.
Mewakili Pj Bupati Sitaro, Asisten Administrasi Umum, Semuel E. Raule, menyampaikan pentingnya sinergi lintas sektor dalam upaya menekan angka stunting di wilayah Sitaro. “Perlu kolaborasi yang kuat antar-organisasi perangkat daerah (OPD), tenaga kesehatan, pemerintah desa, serta berbagai pihak terkait untuk merumuskan langkah strategis yang dapat diimplementasikan secara efektif,” ujar Raule.
Ia juga menekankan bahwa penanganan stunting harus menjadi prioritas bersama mengingat dampaknya yang luas terhadap kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Pencegahan stunting tidak hanya soal kesehatan, tetapi juga menyangkut pendidikan, pola asuh, dan pemberdayaan keluarga,” tambahnya.
Kepala DP3AP2KB Sitaro, Febiola Papona mengungkapkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret guna mempercepat penurunan prevalensi stunting di daerah tersebut.
“Melalui evaluasi ini, kami dapat mengidentifikasi tantangan yang ada sekaligus menentukan langkah-langkah yang lebih terukur dan berdampak,” katanya.
Dalam rapat ini, berbagai data dan laporan dari audit kasus stunting sebelumnya dibahas secara mendalam. Beberapa strategi yang disepakati mencakup penguatan intervensi spesifik, penyediaan gizi bagi ibu hamil dan balita, serta peningkatan sosialisasi tentang pentingnya pola hidup sehat di masyarakat.
Upaya terpadu ini diharapkan mampu menurunkan angka stunting secara signifikan di Sitaro, sejalan dengan target nasional menuju Indonesia bebas stunting pada tahun 2024.(stg)