MANADO, gosulut.com – Proyek Pembangunan Bangunan Pengendali Banjir Sungai Kalasey dipersoalkan oleh oknum LSM di salah satu media. Mirisnya lagi pemberitaan media tersebut menyeret nama Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam judul beritanya.
Nama Gubernur Sulut pun ikut dipaksakan ada campur tangan atas persoalan yang diangkat media tersebut. Media daring itu mengangkat judul: “Gubernur Sulut Bakal Dipanggil Kapolda Sulut Terkait Adanya Dugaan Penimbunan Pantai Kalasey Satu”.
Sayangnya, dalam isi berita oleh media online tersebut tidak ada pernyataan dari pihak aparat hukum (kepolisian, red).
Dalam berita tersebut disebutkan bahwa muara sungai yang sedang dibangun pengaman itu ditutupi tumpukan tiang pancang yang diduga milik Gubernur Olly. Kontraktor proyek Sungai Kalasey juga disebutkan telah menimbun dan mempersempit aliran Sungai Kalasey.
Sayangnya juga, berita ini tidak memuat konfirmasi maupun hak jawab dari Gubernur Sulut, maupun pihak kontraktor.
Tentang proyek tersebut, sesuai informasi di LPSE Kementerian PUPR, nama proyeknya adalah Pembangunan Bangunan Pengendali Banjir Sungai Kalasey, pagu anggaran: Rp19.611.000.000. Setelah tender, perusahaan pemenang adalah PT Indahjaya Karya Abadi dengan nilai penawaran dan ditetapkan sebagai nilai kontrak adalah Rp15.620.011.063.
Sebelumnya Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (SNVT PJSA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I Alfian Palisungan melalui Koordinator Teknik SNVT PJSA Yobianto Tamarengki menjelaskan pelaksanaan di lapangan ada perubahan dari perencanaan awal karena pembangunan Manado Outer Ring Road III (MORR III) di wilayah itu. Katanya, BWS Sulawesi I menempuh langkah tersebut karena hasil analisa menyebutkan bahwa perlu mengantisipasi terjadinya perubahan morfologi sungai yang akan memicu banjir. Sehingga, paket Pembangunan Bangunan Pengendali Banjir Sungai Kalasey ini masuk di rencana strategis BWS Sulawesi I.
Lanjutnya, dalam pembangunan ini dilaksanakan beberapa item pekerjaan, antara lain pekerjaan pemancangan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) menggunakan sistem fabrikasi yang dikirim dari luar daerah di muara Sungai Kalasey, juga ada item pekerjaan pengecoran, pasangan batu, dan lain sebagainya.
“Kedua, pekerjaan pemasangan batu hampir rampung di Sungai Kalasey Ring Road III tepatnya di belakang sekolah SD Inpres Kalasey, dan ketiga pekerjaan pemasangan batu tepatnya di samping pekuburan kurang lebih seratus meter dari sekolah SD Inpres Kalasey. Tiga pekerjaan yang dikerjakan tapi satu paket pekerjaan hanya lokasi yang berbeda,” ungkapnya.
Sesuai rencana, dalam paket pekerjaan pembangunan TA 2024 ini, akan dibangun sepanjang 200 meter dengan proteksi mengantisipasi air pasang.
“Komunikasi antara kita dengan Penyedia Jasa pekerjaan pembangunan itu bisa selesai di Bulan Desember, tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran,” pungkasnya.
Pembangunan proyek tersebut pun mendapat dukungan guru senior di Inpres Kalasey, Yulin Mamalangi. Dia berterimakasih kepada Balai Wilayah Sungai 1 Sulut, karena pembangunan tersebut akan mengurangi banjir.
“Dulunya lokasi sekolah kami mengalami banjir bahkan sampai dua kali. Tapi setelah adanya pembangunan di sungai ini, banjir tidak lagi terjadi,” ungkapnya.
Pembangunan Pengendali Banjir Sungai Kalasey Masih Dalam Penyelesaian
Nama Gubernur Olly Diseret Dalam Dugaan Penimbunan Muara Sungai Kalasey