SANGIHE, gosulut.com – Kesetaraan gender menjadi isu krusial yang perlu terus dibahas di Indonesia. Hal ini sangat perlu mengingat berbagai persoalan perempuan yang belum terselesaikan hingga saat ini.
Seperti masih rendahnya representasi perempuan di parlemen dan pemerintahan, kurangnya akses perempuan terhadap pendidikan dan pekerjaan, serta layanan kesehatan yang belum optimal menjadi beberapa masalah utama.
Kesetaraan gender sendiri merujuk pada kondisi di mana laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk hak politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Tidak ada individu yang seharusnya dirampas atau ditolak aksesnya hanya karena jenis kelamin mereka. Hal ini dinilai penting untuk memberdayakan seluruh masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Sejalan dengan pentingnya isu kesetaraan gender, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Jabes E. Gaghana dan Patras Madonsa, menegaskan komitmennya untuk menjadikan kesetaraan gender sebagai salah satu fokus utama jika mereka kembali dipercaya oleh masyarakat Sangihe.
Menurut salah satu simpatisan pasangan tersebut, Darwis Saselah, pasangan Gaghana-Madonsa telah memberikan bukti konkret dalam pemerintahan sebelumnya terkait pemberdayaan perempuan. “Di masa pemerintahan Jabes E. Gaghana, ada 8 Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dijabat oleh perempuan, serta 3 camat perempuan. Kalau pasangan lain baru berjanji, Pak Jabes sudah terbukti,” kata Saselah.
Ia juga mengimbau masyarakat Sangihe untuk menjadi pemilih yang rasional, yang mampu menilai calon pemimpin berdasarkan rekam jejak yang telah terbukti. “Masyarakat harus bisa membedakan mana yang hanya berjanji, dan mana yang sudah berbuat,” tambahnya.
Saselah juga berharap pelaksanaan pesta demokrasi di Sangihe dapat berlangsung dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku, demi tercapainya hasil pemilihan yang adil dan berkualitas.(d’frendy)