Bisnis dan EkonomiPemerintahanSangihe

Stabilkan Inflasi, Pemkab Sangihe Gelar Gerakan Pangan Murah

732
×

Stabilkan Inflasi, Pemkab Sangihe Gelar Gerakan Pangan Murah

Sebarkan artikel ini

SANGIHE, gosulut.com – Sebagai upaya mengendalikan inflasi lewat stabilisasi harga pangan, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-45, Selasa (15/10/2024) di Taman Kota Tahuna.
GPM kali ini bertajuk Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Gerakan ini sebuah inisiatif yang diinisiasi oleh BI Sulut untuk menekan inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga pangan. Acara ini dibuka oleh Asisten II Sekretariat Daerah Sangihe, Gregorius Londo.
Dalam sambutannya, Gregorius Londo menyampaikan bahwa GPM ini bertujuan untuk menjaga stabilisasi dan keterjangkauan harga pangan.
“Pada tahun 2024, kita telah melaksanakan 180 kali Gerakan Pangan Murah dalam upaya pengendalian inflasi. Meskipun Kabupaten Kepulauan Sangihe tidak termasuk dalam daerah yang dihitung dalam Indeks Harga Konsumen (IHK), kami tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga melalui berbagai inisiatif, termasuk GPM ini,” jelas Londo.
Ia juga menambahkan bahwa inflasi nasional saat ini berada pada angka 1,84%, di bawah target normal 2,5% ± 1%. Gerakan Pangan Murah yang dilakukan secara masif ini juga mencakup wilayah-wilayah terpencil di pulau-pulau kecil, seperti yang dilakukan saat kunjungan Pj. Bupati ke Marore.
“Gerakan ini tidak hanya dilakukan di Pulau Sangihe, tetapi juga di kampung-kampung dan pulau-pulau lainnya, dengan tujuan menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga pangan,” tambahnya.
Londo juga menekankan pentingnya 4K dalam strategi pengendalian inflasi, yakni Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Daerah Kepulauan Sangihe, Ir. Reintje Tamboto, menjelaskan bahwa sasaran dari GPM ini adalah seluruh masyarakat di Kabupaten Sangihe, khususnya di Kecamatan Tahuna.
“Barang-barang pangan yang dijual di sini meliputi beras SPHP yang merupakan program dari Presiden melalui Badan Ketahanan Pangan, minyak goreng, telur ayam, serta beberapa bahan pokok lainnya seperti susu dan tepung terigu,” ujar Tamboto.
Dia berharap dengan adanya GPM yang telah dilaksanakan sejak Januari 2024, stabilisasi pasokan dan harga pangan di Sangihe tetap terjaga, serta masyarakat dapat menikmati bahan pangan dengan harga yang terjangkau.(dfr)