Bisnis dan EkonomiPemerintahanSitaroSulut

Sokong Pengendalian Inflasi di Sitaro, BI Sulut Saksikan Panen Perdana Tomat di Desa Salili

982
×

Sokong Pengendalian Inflasi di Sitaro, BI Sulut Saksikan Panen Perdana Tomat di Desa Salili

Sebarkan artikel ini

SIAU – Bank Indonesia Sulawesi Utara menunjukkan komitmennya menjaga inflasi terkendali, khususnya di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro lewat, antara lain, menjaga ketersediaan komoditas pangan. Hal ini dibuktikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut Andry Prasmuko dengan menyaksikan panen perdana komoditas tomat di kebun milik Kelompok Tani Bersehati, Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Selasa (08/10/2024) sore.
Menurut Prasmuko, apa yang dilakukan Bank Indonesia ini merupakan salah satu tugas BI, terutama menjaga stabilitas harga.
“Sebagai anggota TPID, kami diberi tugas untuk menjaga stabilisasi harga agar tidak terjadi inflasi. Dukungan kepada masyarakat lewat kelompok tani untuk menyediakan bahan pangan, seperti tomat dan cabe, adalah bagian dari tanggung jawab tersebut,” ujarnya.

Penyerahan bantuan pupuk kepada Ketua Poktan Bersehati

Dia juga mengapresiasi Kelompok Tani Bersehati yang konsisten berkebun, bukan hanya tomat tapi juga beberapa komoditas rempah dan sayur, meski kondisi alam tidak seperti wilayah lain di Sulut daratan.
“Syukur budidayanya berhasil, meski air agak susah. Apalagi di sini berbatuan dan tidak ada sumber air,” ungkapnya.
Prasmuko berharap dengan upaya Poktan Bersehati ini kebutuhan terhadap pangan, khususnya rempah dan sayuran terpenuhi sehingga harganya tidak naik turun. Stabil.
“Kami berusaha berandil dengan memberikan bantuan pupuk, sarana prasarana, dan bibit. Tergantung kebutuhan tiap kelompok,” ujarnya. “Saya pikir ini bisa direplikasi di tempat lain, Pak Kadis (Pertanian dan Pangan). Paling tidak untuk kebutuhan sendiri,” kata Prasmuko menambahkan.
Kepala BPSDM Sitaro Stengly Langie yang membacakan sambutan Penjabat Bupati Joi Oroh mengatakan panen komoditas pangan ini simbol keberhasilan bersama, dan modal ke depan untuk pertanian Sitaro.
“Semua kita sudah tahu bahwa komoditas pangan di Sitaro dipasok dari luar. Kondisi ini sangat bergantung pada cuaca,” kata Stengly.
Pemkab Sitaro berharap semua masyarakat termotivasi untuk melakukan hal yang sama demi kemajuan Sitaro.
“Tapi juga perlu kegiatan (pertanian) yang ramah lingkungan dan berkesinambungan demi anak cucu mendatang,” ujarnya seraya menyampaikan terima kasih kepada BI Sulut dan berharap upaya ini terus berlanjut.
Sebelumnya Ketua Poktan Bersehati Desa Salili Absoni Bawuna dalam laporannya mengungkapkan Poktan Bersehati awal dibentuk pada tahun 2015 dengan anggota 10 orang. Selanjutnya di 2017 bertambah jadi 15 orang. Dan saat ini anggotanya sudah 18 orang.
“Kami mengelola lahan satu hektare, tapi tersebar di beberapa tempat. Lokasinya sebagian besar hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki karena ada tak ada akses jalan kendaraan,” bebernya.
Absoni juga mengungkapkan bahwa di lokasi panen tomat ini ada rumah bibit sejumlah komoditas yang ditanam di lokasi-lokasi anggota Poktan. Seperti cabe, tomat, dan sayuran.
Turut hadir dalam panen perdana ini, Ketua TP PKK Sitaro Ny Maya Oroh-Rumengan, Kadis Pangan dan Pertanian Sitaro Richard Sasombo, Kadis Perikanan dan Kelautan Sitaro Nova Lahengking, Kabag Ekonomi Setda Sitaro Sumarni Mandak, Camat Siau Tengah Okswald Makagiansar, Kapitalau atau Kepala Desa Salili Maria Wiesje Kuheba, serta anggota Poktan Bersehati.(arz)