TOMOHON—Bulan Syukur Miky-Cherly dengan berdiakonia dan belanja masalah di masyarakat tanpa membeda-bedakan status sosial, suku, agama, bahkan warna warni politik terus berlanjut di September, bulan kelahiran pasangan yang diusung Partai Golkar, Partai Nasdem, dan PSI di Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon 2024.
Jumat (13/9/2024) kemarin, ada 8 kelurahan yang dikunjungi. Dimulai dari Kelurahan Kakaskasen Tiga, Kakaskasen, Kinilow, Kinilow Satu, Kolongan Satu, Matani Satu, Walian Satu, dan Paslaten Satu.
Sambutan masyarakat terhadap kedua figur perempuan yang berpengalaman di pemerintahan di mana telah beberapa kali menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon ini sangat besar.
Dalam setiap kunjungan, selain berdiakonia atas berkat Tuhan yang diberikan kepada keluarga keduanya, yakni Keluarga Liow-Wenur dan Keluarga Gerungai-Mantiri, juga tak lupa menyerap aspirasi, masukan, bahan kritikan masyarakat yang dirangkum dalam belanja masalah.
‘’Masalah yang dihadapi masyarakat Tomohon saat ini begitu kompleks. Namun, kami tentunya tak mungkin mengetahui semuanya. Nah, dengan kunjungan-kunjungan seperti ini, mendengar keluhan, aspirasi, bahkan masukan dan kritikan masyarakat, kami bisa mengetahuinya,’’ kata Miky Wenur dan Cherly Mantiri.
Jika diperkenakan Tuhan dan dipercayakan masyarakat memimpin Tomohon, Miky-Cherly menawarkan sejumlah program menyentuh masyarakat dan reralistis yang bisa dilaksanakan karena disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah.
‘’Tidak ada program towo-towoan yang akhirnya tidak bisa dilaksanakan. Kami tidak mau membuat program yang menjadi sorga telinga yang asal sudah terpilih dengan program-program itu alu tidak dilaksanakan. Program kami nantinya terukur dan realistis,’’ kata Miky diamini Cherly.
James Kowaas, Romeo Montolalu, Joppy Manopo, Johny Orah, Donald Goni, mewakili masyarakat yang dikunjungi mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Miky-Cherly dengan turun langsung ingin mengetahui apa yang terjadi di masyarakat.
‘’Ini tipe pemimpin yang bisa membawa daerah menjadi maju. Tidak hanya duduk di belakang meja dan hanya menerima laporan dari bawahan. Peduli dengan masyarakat tapa membeda-bedakan,’’ ujar James Kowaas, Romeo Montolalu dan Donald Goni seraya meminta keduanya ketika terpilih untuk terus turun ke bawah untuk belanja masalah. (red)
