Unik

Astaga! Influencer Cantik dari Spanyol Mengaku Makan Daging Manusia

165
×

Astaga! Influencer Cantik dari Spanyol Mengaku Makan Daging Manusia

Sebarkan artikel ini

HEWAN ayam, babi dan sapi adalah pilihan daging yang populer di seluruh dunia. Namun ada satu makanan terlarang yang hanya sedikit orang yang berani mencobanya.

Dan itu adalah daging manusia. Tapi sementara kanibalisme diterima secara luas sebagai kesalahan, beberapa membiarkan rasa ingin tahu menguasai mereka.

Seorang influencer dari Spanyol, Paula Gonu yang berusia 20 tahun, baru-baru ini mengaku memasak dan memakan sebagian dari lututnya sendiri dengan spaghetti bolognese.

Dan dia jauh dari sendirian, dengan salah satu contoh kanibalisme paling terkenal adalah pria Jerman yang membunuh dan memakan korban sukarela pada tahun 2001.

Tapi seperti apa sebenarnya rasa daging manusia? MailOnline melihat akun dari mereka yang telah mencobanya, seperti dilansir Jumat (12/5/2023).

Di tahun 1920-an,  petualang Amerika William Buehler Seabrook berangkat untuk memberikan catatan terperinci tentang masyarakat yang memakan daging manusia.

Dia bahkan mencicipinya sendiri ketika bertemu dengan orang-orang Guero di Afrika Barat, dan menulis pengalamannya dalam bukunya ‘Jungle Ways’, yang diterbitkan pada tahun 1931.

Penjelajah mencatat bahwa daging mentahnya tampak seperti daging sapi tetapi tidak terlalu merah dan dengan lemak kuning pucat.

Dan, setelah dimasak, warnanya menjadi abu-abu dan berbau seperti daging sapi.

Mengenai rasanya, dia menuliskan, “Rasanya hampir seperti daging sapi muda yang berkembang sempurna sehingga menurut saya tidak ada orang dengan selera biasa, kepekaan normal yang dapat membedakannya dari daging sapi muda.”

Kisah Seabrook dianggap tidak dapat diandalkan oleh banyak orang, karena dia kemudian mengakui bahwa suku Guero menolak untuk mengizinkannya mengambil bagian dalam tradisi mereka.

Dia mengaku menebus kekecewaannya dengan mendapatkan sepotong daging dari tubuh pasien rumah sakit yang meninggal di Prancis dan memasaknya di atas ludah.

Tetapi para ahli menganggap uraiannya sebagai yang paling berguna, karena sebagian besar komentar tentang kanibalisme berasal dari kriminal gila dan seringkali bertentangan.

Kanibal Jerman Armin Meiwes bersikeras rasa daging manusia seperti daging babi ‘tetapi sedikit lebih pahit, lebih kuat’, sementara kanibal Jepang Issei Sagawa menggambarkannya sebagai ‘empuk dan lembut’ seperti tuna.

Sagawa, yang membunuh seorang wanita Belanda bernama Renée Hartevelt pada tahun 1981, mengatakan itu ‘meleleh di mulut [nya] seperti tuna mentah di restoran sushi.’ (red)