MINAHASA-Pemkab Minahasa terkesan membiarkan genangan air di Bolevard Tondano. Pasalnya, genangan air ini sudah berbulan bulan bahkan sudah setahun genangan air tidak hilang. Menurut sejumlah masyarakat genangan air sudah mengganggu pengguna jalan yang melintas. Selain itu, dengan genangan air itu akan merusak jalan lebih cepat, otomatis anggaran harus keluar guna perbaikannya, walaupun jalan tersebut baru saja dibuat. “Pemerintah jangan cuma tutup mata dengan keadaan ini, pasti pejabat pejabat di Minahasa sudah mengetahui akan genangan ini. Kan jalan ini bisa dikata jalan setiap hari sejumlah pejabat Minahasa, namun entah mengapa jalan tersebut terkesan dibiarkan,” ujar Doni salah satu pengguna jalan yang melintas.
Tak hanya Doni, Melky juga mengatakan bahwa dirinya sempat bersisi tegang dengan pengendara lain, karena terjadi percikan air yang mengena di baju. “Torang amper amper mo bakalae, apalagi torang pengguna motor. Kadang kalu ada mobil yang kurang ajar kami pengguna motor basah kuyup karena pancaran air dari bola mobil yang melintas cepat,” terang Melky.
Dilain pihak, Injilia salah mahasiswa Unima mesti pulang ke Kos karena bajunya sudah basah karena percikan ban mobil yang melaju cepat. “Yaaa, terpaksa musti pulang ulang ka Kos di Tataaran karena so basa nii baju. Sangat diharapkan perhatian pemerintah untuk genangan air ini,” tukas Injilia.
Sementara itu, Asisten Dua Pemkab Minahasa Wenny Talumewo ketika dikonfirmasi belum bisa dihubungi, karena ditelpon aktif namun tidak diangkat dan WA tidak dibalas. (ric)