Scroll untuk baca berita terbaru
Example 325x300
325x300
Bisnis dan EkonomiMinahasaPemerintahanPertanianPublikSulut

Gubernur Yulius Turun Sawah Panen Padi di Touliang Kakas

2
×

Gubernur Yulius Turun Sawah Panen Padi di Touliang Kakas

Sebarkan artikel ini

TONDANO, gosulut.com — Gubernur Provinsi Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus menyaksikan panen padi di kampung halamannya, Kakas, Minahasa, Rabu (23/04/2025). Dalam panen padi milik Kelompok Tani “Goro” Desa Touliang, itu Gubernur tak hanya menyaksikan namun turut merasakan memanen padi di petak sawah secara manual dan juga dengan mesin panen.

Kehadiran Gubernur Yulius ini ternyata sudah dinantikan masyarakat Kakas. “Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Sulut dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Gubernur Yulius.

Tampak pula Gubernur turut berdialog dengan petani tentang berbagai kendala yang dihadapi dalam seluruh proses usaha pertanian sawah tersebut.

“Saya turut menyerap langsung aspirasi dan keluhan petani di lapangan. Ini bagian dari mendengar langsung suara rakyat. Kita ingin memastikan bahwa produksi pangan berjalan baik dan petani kita mendapat dukungan yang nyata,” ujarnya.

Gubernur Yulius Selvanus mencoba operasional alat panen padi besar Combine Hardvester.

Sejumlah petani menyampaikan berbagai persoalan, contohnya alat panen padi. Mereka pun sangat berharap bantuan alat pemotong padi dan perbaikan jalan. Kata mereka, meski panen bagus tapi jalan rusak, hasil tidak bisa cepat dibawa keluar sawah.

“Maka itu saya langsung instruksikan Dinas Pertanian dan Dinas PU untuk segera menindaklanjuti laporan ini. Jangan tunggu terlalu lama. Petani butuh solusi, bukan janji,” tukasnya.

Sementara Kadis Pertanian dan Peternakan Sulut Nova Pangemanan yang mendampingi Gubernur Yulius menyatakan undangan dari kelompok tani ‘Goro’ ini merupakan momen penting bagi Gubernur untuk melihat  sekaligus turun langsung dalam hamparan panen padi  seluas 400 hektar di Kakas Barat sampai Langowan Timur milik Gapoktan ‘Goro’ ini. Dan, sambil memanen pun Gubernur yang disapa ”Waseng Leos” (lelaki baik) oleh para petani di Kakas itu, langsung  memberikan bantuan alat pertanian.

“Yakni 1 unit alat panen padi besar Combine Hardvester, traktor roda 4, pompa air. Ada juga  benih cabe, tomat, jagung. Semua yang diminta petani langsung disetujui Pak Gubernur,” ungkap Kadis Nova Pangemanan.

Pangemanan mengungkapkan, sebelumnya Pemprov Sulut telah mengalokasikan bantuan melalui program Mantap Mandiri Benih Tanaman Pangan sehingga selain penghasil padi untuk dikonsumsi, Poktan tersebut juga sebagai penangkar benih padi varitas  Nutrizing atau padi kaya gizi.

“Juga sebagai kawasan budidaya tanaman sehat, BTS padi, bantuan sumur suntik. Kawasan ini dilaksanakan dua kali Gerdal atau gerakan pengendalian hama sehingga bebas dari Tungro dan penggerek batang,” ujarnya.

PRODUKSI PADI NAIK

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut produksi padi di Sulut sepanjang 2024 sebanyak 273.134,94 ton mengalami peningkatan dibanding 2023 lalu yang tercatat hanya 238.193,41 ton. Atau naik sebanyak 34.941.53 ton (14,66 persen).

Dari total jumlah panen padi ini Bolaang Mongondow masih jadi penyumbang terbesar, yakni 163.509,21 ton. Sedangkan Minahasa di urutan kedua penyumbang produksi padi di Sulut sebanyak 31.612,26 ton (2024) atau turun sedikit dibanding 2023 yang tecatat sebanyak 32.171,46 ton.

Untuk wilayah Minahasa, meski produktivitas naik dari 45,61 kuintal/ha (2023) menjadi 48,08 kuintal/ha (2024), namun penurunan produksi padi itu disebabkan antara lain oleh penurunan luas panen. Jika 2023 lalu tercatat 7.052,92 hektare, 2024 lalu turun 470,18 hektare menjadi hanya 6.582,74 hektare.(red)

Editor: Bahtin Razak