Scroll untuk baca berita terbaru
Example 325x300
325x300
Bisnis dan EkonomiNasionalPemerintahanPendidikanSulut

Presdir Freeport Indonesia Berbagi Ilmu dan Pengalaman Kepada Seribuan Mahasiswa Unsrat

1618
×

Presdir Freeport Indonesia Berbagi Ilmu dan Pengalaman Kepada Seribuan Mahasiswa Unsrat

Sebarkan artikel ini

MANADO, gosulut.com – PT Freeport Indonesia menggelar kuliah umum di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Senin (24/02/2025), di Auditorium Unsrat. Kuliah umum yang dikemas dalam bentuk Leader’s Talk ini menampilkan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.

Unsrat menghadirkan seribuan mahasiswa dari berbagai fakultas dalam Leader’s Talk dengan tema Connecting U Membangun Generasi Emas Indonesia itu.

Rektor Unsrat Prof Dr Ir Berty Sompie MEng IPU ASEAN Eng yang diwakili oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof Ir Arthur Pinaria MP PhD dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi momentum yang sangat penting. Katanya, kegiatan Leader’s Talk Connecting U ini merupakan bagian dari upaya untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat kerja sama antara PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Unsrat.

“Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan, sekaligus membuka peluang untuk pengembangan riset dan peningkatan SDM mahasiswa lewat praktik kerja atau magang di PT Freeport Indonesia,” ujarnya.

Pinaria menambahkan, sasaran utama dari kerja sama ini adalah mahasiswa. Sebab, diharapkan Kerjasama tidak hanya sekadar magang, tetapi juga kesempatan untuk memperoleh beasiswa.

“Tadi sudah banyak berbicara dengan Pak Presdir (Tony Wenas), selain magang PT Freeport Indonesia juga akan menambah 20 beasiswa untuk mahasiswa Unsrat,” ungkapnya.

Menurut Pinaria, kerjasama ini sangat penting mengingat peran Unsrat Manado sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen untuk menghasilkan SDM berkualitas yang siap menghadapi tantangan global.

“Semua ini demi terwujudnya Indonesia Emas,” ujar Pinaria.

Sementara Tony Wenas, putra Tomohon dan Tonsea (Minut) itu memaparkan empat aspek sikap sebagai motivasi untuk melakukan pekerjaan. “Apapun pekerjaannya. Sebagai pimpinan perusahaan, karyawan, dosen, mahasiswa, dan pekerjaan lainnya,” ujarnya.

Empat sikap itu adalah disiplin, fokus, jujur, dan tulus. Pria 62 tahun yang malang melintas sebagai top leader perusahaan multinasional ini memaparkan satu per satu sikap tersebut. Yakni disiplin, bukan hanya soal waktu tapi diri juga. “Kita harus disiplinkan diri kita sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan,” ujarnya.

Selanjutnya fokus, artinya ketika melakoni tugas tertentu kita tidak boleh hilang fokus. Sebaliknya, harus fokus pada tanggungjawab agar tujuan tercapai. “Jangan nyambi-nyambi yang membuat tugas utama kita tidak tuntas tercapai. Harus fokus,” ujar mantan Presdir PT Vale Indonesia Tbk. Ini.

Aspek berikutnya adalah jujur. Katanya, dalam semua sendi kehidupan, kejujuran adaah hal yang paling utama. Sebab, integritas diri akan menentukan penerimaan dan kepercayaan orang terhadap kita.

Dan yang terakhir adalah tulus. Dia mencontohkan dalam bekerja harus mengedepankan ketulusan. “Kita harus tulus mengerjakan sesuatu agar kerja itu selesai. Bukan karena ada maksud untuk mendapatkan jabatan, uang, dan lain-lain. Kita tulus melakukan pekerjaan karena ada tanggung jawab yang harus kita selesaikan,” ujar Wenas.

KIPRAH PTFI

Tony Wenas, juga menegaskan komitmen PT Freeport Indonesia dalam pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, PTFI percaya bahwa perusahaan yang sukses harus mampu bertahan di tengah-tengah masyarakat yang berkembang dan sejahtera.

Sehingga PTFI tidak hanya fokus pada kepentingan bisnis, tetapi juga pada pembangunan sosial melalui pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi.

“Tidak ada perusahaan yang bisa bertahan di tengah masyarakat yang gagal. Sebab itu program pengembangan masyarakat dan investasi sosial juga menjadi perhatian,” ujar pria yang juga musisi di era 80-an itu.

Hingga saat ini, katanya, PTFI telah menciptakan lebih dari 200 kesempatan kerja. 64 di antaranya berada di Papua, dan sisanya di luar Papua.

PT Freeport Indonesia, melalui Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), setiap tahunnya juga memberikan bantuan pendidikan atau beasiswa kepada masyarakat.

“Lebih dari 12 fasilitas beasiswa sudah kami berikan. Dan kini kami akan menambah 20 beasiswa untuk mahasiswa Unsrat,” tandas Tony Wenas.

Selain itu, PTFI juga terlibat dalam berbagai kegiatan pemberdayaan seperti pengelolaan kesehatan, pengembangan UMKM, pengembangan ekonomi berbasis desa, dan lainnya.

“Kerjasama ini diharapkan akan semakin memperkuat hubungan antara dunia industri dan akademik, serta memberi kontribusi signifikan dalam mewujudkan Indonesia Emas melalui pengembangan SDM yang berkualitas dan siap bersaing di kancah global,” ujarnya.(irz)