MANADO, gosulut.com – Jembatan di Interchange Maumbi akhirnya dibangun pagar pengaman tambahan. Pembangunannya sebagai respon atas berbagai permintaan masyarakat karena jembatan tersebut jadi viral sebagai lokasi untuk bunuh diri.
Pantauan www.gosulut.com, Kamis (20/02/2025) sejumlah tiang besi bulat dengan bengkokan mengarah ke jalan sudah berdiri. Beberapa pekerja juga terlihat mengelas besi-besi tersebut, dan ditempelkan ke pagar pengaman eksisting.
Kepala Seksi Preservasi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara Martinus Bandaso mengatakan, pembuatan pagar pengaman tambahan setinggi dua meter tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Khususnya berbagai kejadian yang sampai menghilangkan nyawa, contohnya bunuh diri yang sudah terjadi beberapa kali,” katanya.
Diungkapkan juga, pembangunan pagar pengaman tambahan untuk jembatan sepanjang 70an meter tersebut merupakan sumbangan beberapa pihak, termasuk pengusaha di Sulut.
“Mereka (pengusaha) berpikir karena sudah bermitra dengan pemerintah di Sulut, maka mereka merasa punya kewajiban juga berpartisipasi untuk keamanan dan kenyamanan di Sulut. Kalau ditotal, panjang pagarnya boleh sampai 150 meter untuk kedua sisi,” ungkapnya.
Menurut Bandaso, yang juga mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Interchange Maumbi, jembatan yang di bagian atas tersebut tingginya dari dasar aspal paling bawah setinggi 17 meter. Terbagi dua dengan bagian jembatan layang di tengah setinggi 8 meter. Jembatan tersebut didesain tidak memiliki trotoar.
“Tidak dibuat trotoar, artinya bukan untuk pejalan kaki dan kendaraan apapun dilarang untuk berhenti. Makanya, heran juga sampai ada yang nekat melompat dari atas jembatan itu,” ujarnya.
Menurutnya juga pembangunan pagar pengaman tambahan sudah diusulkan ke pemerintah pusat. Hanya saja, akibat efisiensi angggaran sejak awal 2025 membuat pihak BPJN belum memberikan kepastian apakah disetujui atau tidak.
“Untung ada beberapa pengusaha yang mau membantu. Semoga akan mengurangi niat pihak-pihak yang ingin berbuat sesuatu yang tidak diinginkan,” imbuhnya.
Sekadar referensi, sejak diresmikan operasionalnya di awal 2017, beberapa kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri terjadi di jembatan tersebut. Antara lain 14 Juli 2023 seorang perempuan lanjut usia tewas melompat dari atas jembatan, 19 Oktober 2024 seorang ASN (laki-laki) tewas dengan kejadian yang sama, dan 1 Februari 2025 seorang perempuan muda juga tewas beberapa jam di rumah sakit setelah nekat melompat dari atas jembatan. Di bulan Februari 2025 ini juga, ada dua kejadian percobaan bunuh diri yang sempat digagalkan oleh warga.(irz)