SANGIHE, gosulut.com – Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika terus menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Berdasarkan survei BNN RI, BRIN, dan BPS, prevalensi penyalahgunaan narkotika 1,73% (2023).
Meski mengalami penurunan dibandingkan dari 2021 dengan prevalensi dari 1,95%, tantangan semakin kompleks dengan munculnya New Psychoactive Substances (NPS) dan isu legalisasi ganja. Hingga 2024, 170 sampel NPS diuji, dengan 96 jenis beredar di Indonesia.
Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kepulauan Sangihe Melkias Tuwankota, saat konfrensi pers, Kamis (19/12/2024) menjelaskan BNNK terus melaksanakan strategi demand reduction melalui edukasi dan pencegahan, serta supply reduction dengan penegakan hukum. Beberapa program dan capaian signifikan tahun ini meliputi:
Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Diseminasi Informasi P4GN 223 kegiatan, menjangkau 113.238 orang. Kampanye dilakukan melalui tatap muka, media sosial, radio, dan media luar ruang.
Program Remaja Teman Sebaya (RTS) melibatkan siswa SMP di Desa Bersinar Kecamatan Tamako. Hasil pengukuran Indeks Ketahanan Diri Remaja mencapai 55,95 (kategori sangat tinggi).
Program Ketahanan Keluarga. Pendampingan kepada 10 keluarga di Desa Bersinar Kampung Kendahe I. Modul Ketahanan Keluarga UNODC diterapkan untuk menciptakan keluarga tangguh terhadap narkoba. Desa dan Sekolah Bersinar.
“2 Desa Bersinar dicanangkan: Kampung Lelipang dan Kampung Kendahe I. 4 Sekolah Bersinar diresmikan, termasuk SDN 2 Tahuna dan SMPN 1 Tahuna. Rehabilitasi dan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) Klinik Pratama BNNK melayani 20 klien rawat jalan, dengan mayoritas pengguna lem Eha-Bond,” ungkap Tuwankota
Dibentuk 2 Unit IBM di Kampung Lelipang dan Kampung Kendahe I, melibatkan 10 agen pemulihan.
Pemberantasan Narkotika Tim berhasil menggagalkan peredaran 542 gram ganja dan menangkap 4 tersangka. Prestasi dan Penghargaan BNNK Kepulauan Sangihe menerima penghargaan sebagai:
Peringkat 1 Satker terbaik dengan Nilai IKPA 100 (2023 dan Semester I 2024). Zero Return selama periode 2020-2024. Kolaborasi dan Sinergi BNNK aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama, Dinas Kesehatan, dan LSM lokal, untuk menciptakan lingkungan bebas narkoba.
Dengan upaya berkelanjutan, BNNK Kepulauan Sangihe berkomitmen mendukung visi Indonesia Bersinar—bersih dari narkoba—demi generasi masa depan yang lebih sehat dan produktif. (d’frendy)