SIAU, gosulut.com – Beragam upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Sitaro guna mendukung terlaksananya program ketahanan pangan yang digagas Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor 20 Tahun 2024 tentang Gerakan Sitaro Menanam atau Gesit Nanam untuk menggenjot program ketahanan pangan di Sitaro.
Gerakan ini dirancang sebagai langkah konkret untuk mendorong masyarakat menanam komoditas pangan secara mandiri di lingkungan tempat tinggal atau pekarangan pribadi.
Surat Edaran tersebut diterbitkan sebagai respons atas arahan Presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional Inflasi yang mengingatkan pentingnya meningkatkan produksi pangan lokal untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Gerakan Sitaro Nanam bertujuan untuk memanfaatkan lahan yang ada di setiap rumah tangga guna menanam berbagai jenis tanaman pangan, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, dan tanaman pangan lainnya yang biasa dikonsumsi rumah tangga.
Surat Edaran tersebut menginstruksikan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sitaro untuk memanfaatkan pekarangan mereka masing-masing untuk menanam berbagai jenis tanaman pangan.
Penjabat Bupati Sitaro, Joi Oroh mengatakan, gerakan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga untuk menekan inflasi yang dapat berdampak pada perekonomian masyarakat.
Dengan memaksimalkan potensi pertanian lokal, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menurunkan harga pangan, dan menciptakan ketahanan pangan yang lebih mandiri.
“Gerakan Sitaro menanam adalah langkah strategis dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat untuk mengendalikan inflasi. Kami ingin mendorong masyarakat, khususnya ASN, untuk berperan aktif dalam menciptakan ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah,” kata Oroh.
Tak hanya ASN, para Camat, Kepala Kampung, dan Lurah juga diminta untuk bersinergi dengan masyarakat di tingkat desa, memberikan teladan, dan mengajak warganya untuk berpartisipasi dalam gerakan ini.
Di bidang pendidikan, Kepala Dinas Pendidikan diminta untuk mengimbau sekolah-sekolah agar memanfaatkan pekarangan sekolah untuk menanam tanaman pangan yang dapat mendukung kebutuhan konsumsi rumah tangga.
“Kami berharap masyarakat semakin peduli dengan pemanfaatan lahan yang ada di sekitar mereka, baik di rumah maupun di sekolah. Ini adalah langkah nyata untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik di tingkat rumah tangga,” ujarnya.(stg)