MANADO–Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon Miky Wenur dan Cherly Mantiri Jumat (15/11/2024) tampil membawakan program dan strategi bangun Tomohon ke depan di TribunManado Podcast.
Dipandu Pemimpin Redaksi TribunManado.co.id Junadi Mappanganro, Miky-Cherly mengungkapkan alasan mencalonkan diri sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tomohon.
”Kami mencalonkan diri murni untuk membangun Kota Tomohon. Kalau hanya di legislatif, walaupun sudah tiga periode, namun aspirasi masyarakat tidak bisa kami eksekusi. Jika di eksekutif, tentunya apa yang menjadi harapan masyarakat akan kami laksanakan, yang semuanya untuk Kota Tomohon,” kata Cherly.
Jika diperkenankan Tuhan dan dipilih masyarakat, Miky-Cherly mengatakan akan memperbaiki tata kelola pemerintahan, memperbaiki yang belum baik, serta akan menyempurnakan atau membuat yang lebih baik untuk Kota Tomohon.
”Untuk mengelola pemerintahan, kami memiliki standar yang tentunya berdasarkan aturan-aturan yang berlaku. Tidak semaunya menempatkan pejabat misalnya, tapi harus berdasarkan aturan dan standar yang berlaku,” kata Miky Wenur.
Dalam pelayanan keoada masyarakat, termasuk pemberian bantuan, Miky-Cherly tidak akan pilih-pilih. Akan berlakukan sama terhadap masyarakat sesuai regulasi.
Sebagai Kota Bunga, Miky-Cherly punya program dan strategi khusus dengan menbuat spot-spot seperti taman bunga yang juga berkaitan dengan pariwisata. Dan terlebih penganggaran, sebab walaupun punya program bagus tanpa didukung penganggaran tentunya tidak akan berjalan dengan baik.
Selain Tomohon Kreatif Hub, akan ada juga lokasi untuk penyelenggaraan Tomohon International Flower Festival (TIFF). Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga menjadi salah satun pogram unggulan. Ada juga program untuk anak muda, termasuk pelatihan tenaga profesional.
”Ini diharapkan bisa menanggulangi pengangguran dan kemiskinan di Kota Tomohon yang meningkat. Pelatihan sangat penting untuk bisa bersaing,” tandas Miky.
Saat masih di DPRD, di Komisi 3 bersama Cherly Mantiri, Miky Wenur mengatakan memperjuangkan anggaran 1 miliar untuk pelatihan tenaga kerja. Hanya saja, eksekusinya yang akhirnya tidak sesuai dengan yang diprogramkan.
Di bidang pendidikan, Miky-Cherly memiliki program bea siswa mulai S1, S2, hingga S3. Ada juga pelatihan untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Ditanya apa aspirasi dan masalah yang ditemukan di masyarakat, Miky-Cherly mengatakan banyak. Antara lain soal tempat pembuangan sampah, air bersih, pergantian perangkat, linmas dan tenaga kontrak yang tanpa pemberitahuan, masalah pupuk bersubsidi di mana dua musim tanam tidak ada pupuk bersubsidi akibat kelalaian pemerintah kota.
”Kalau diperkenankan memimpin Kota Tomohon, kami tidak akan melakukan pergantian-pergantian tanpa sebab atau tanpa pemberitahuan. Begitu juga dengan masalah pupuk, tidak akan ada lagi ketiadaan pupuk bersubsidi. Masalah-masalah seperti air bersih dan sampah juga masuk di program-program unggulan kami,” kata keduanya.
Jika memimpin Kota Tomohon, Miky-Cherly berkomitmen akan terus bersama hingga akhir periode. (red)