Pilkada SulutPolitikSangihe

Beda Strategi Empat Paslon, Menggana- Menadia Adem, Tamang-Tuari Menggebu

831
×

Beda Strategi Empat Paslon, Menggana- Menadia Adem, Tamang-Tuari Menggebu

Sebarkan artikel ini
Baliho visi misi paslon yang dipasang oleh KPU Sangihe

SANGIHE, gosulut.com – Ada empat pasangan calon Cabup-Cawabup yang bertarung di Pilkada Sangihe 2024. Mereka adalah paslon nomor urut 1 Jabes Ezar Gaghana-Patras Madonsa (Menggana), paslon nomor urut 2 Michael Thungari-Tendris Bulahari (Tuari), paslon nomor urut 3 Rinny Tamuntuan-Mario Seliang (Tamang), dan paslon nomor urut 4 Hendrik Manossoh-Remran Sinadia (Menadia).
Ke 4 paslon ini memiliki taktik berbeda demi meraih simpati pemilih dalam memenangkan pilkada. Seperti halnya pasangan Tuari (Nasdem, PKB, Hanura) yang mengunakan taktik peresmian posko pemenangan, terlihat cukup seru baik oleh kehadiran massa pendukung maupun euforia suasana peresmian posko yang selalu ramai.
Lewat peresmian posko, Tuari juga terlihat begitu enjoy membaur bersama pendukung dan simpatisannya. Dari pantauan lapangan, kegiatan peresmian posko Tuari tidak hanya di daratan tapi sampai ke pulau-pulau, termasuk kawasan pulau-pulau terluar.
Hal serupa juga nyaris sama dengan suasana ketika pasangan Tamang (PDIP) turun melakukan kampanye terbuka di wilayah-wilayah kecamatan. Apalagi Tamang kerap melibatkan artis, sudah pasti suasananya tidak kalah ramai dan seru.
Terpantau beberapa waktu lalu saat kampanye terbuka di Kota Tahuna, Tamako dan Tabukan Utara, Tamang menghadirkan artis stand up komedi kondang, Ronny Imanuel alias Mongol
Sementara itu, berbeda dengan strategi paslon Menggana (Golkar, Demokrat) dan strategi paslon Menadia (Gerindra, Perindro), keduanya terkesan adem dengan taktik senyap, meski belakangan Menggana mulai perang terbuka dengan memaksimalkan kampanye dialogis menyisir kampung dan kelurahan.
Paslon Menggana bahkan mulai ‘menebar ancaman’ bagi paslon lain dengan rutin memenuhi undangan pendukung di masing-masing kampung dan kelurahan yang ingin bertatap muka.
Lalu dari masing-masing strategi yang diterapkan, siapa dari keempat paslon ini unggul? Sudah tentu masih sulit diprediksi, apalagi di Pilkada Sangihe tidak ada lembaga survei resmi yang memantau yang bisa dijadikan tolak ukur. Hanya saja saat ini sebagian besar masyarakat sedang menanti debat kandidat jilid dua yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan, bahkan masyarakat begitu antusias ingin melihat aksi pengerakan massa besar-besaran pada kampanye terakhir 4 paslon yang akan berlangsung di kawasan Boulevard Tahuna mulai tanggal 20, 21, 22 dan 23 November mendatang.
“Akan mulai terlihat pemenangnya pada kampanye terakhir, paslon mana yang memiliki massa terbanyak,” ungkap beberapa warga Tahuna. (d’frendy)