Scroll untuk baca berita terbaru
Example 325x300
325x300
Bisnis dan EkonomiPemerintahanSitaro

Program “Gesit Nanam” Pemkab Sitaro Dianggap Efektif Kurangi Tekanan Inflasi Daerah

925
×

Program “Gesit Nanam” Pemkab Sitaro Dianggap Efektif Kurangi Tekanan Inflasi Daerah

Sebarkan artikel ini

SIAU, gosulut.com – Upaya Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) untuk mengatasi inflasi daerah melalui program “Gesit Nanam” mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan.
Program yang diinisiasi sebagai bentuk dukungan terhadap stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan, diharapkan mampu menekan laju inflasi sekaligus meningkatkan kemandirian pangan masyarakat.
Pj Bupati Sitaro, Joi EB Oroh, menjelaskan bahwa “Gesit Nanam” merupakan langkah konkret dari arahan Presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi. Program ini mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan kosong guna menanam tanaman pangan atau hortikultura. Langkah ini dinilai tepat karena dapat menekan harga pangan yang selama ini rentan mengalami fluktuasi akibat ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
“Dengan adanya ‘Gesit Nanam,’ masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri tanpa harus bergantung pada suplai dari daerah lain. Ini tentu berdampak positif pada kestabilan harga di pasar dan membantu menekan inflasi,” ujar Joi EB Oroh.
Surat Edaran Nomor 20 Tahun 2024, yang diterbitkan oleh Pemkab Sitaro, juga mewajibkan seluruh ASN untuk turut berpartisipasi dalam gerakan ini. ASN diminta memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk menanam tanaman produktif dan mempublikasikan kegiatan mereka di media sosial sebagai inspirasi bagi masyarakat luas. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian swasembada pangan di tingkat rumah tangga dan komunitas lokal.
Dari sisi dampak ekonomi, “Gesit Nanam” diprediksi dapat memberikan stabilitas harga pangan, yang selama ini menjadi salah satu komponen utama inflasi di wilayah Sitaro. Dengan berkurangnya ketergantungan masyarakat pada pasokan luar, fluktuasi harga dapat ditekan sehingga masyarakat tidak terlalu terdampak oleh kenaikan harga kebutuhan pokok yang terjadi di luar daerah.
Analis ekonomi menyebutkan bahwa langkah Pemkab Sitaro ini sangat strategis, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Ketahanan pangan yang kuat akan membantu menjaga daya beli masyarakat dan mendukung stabilitas ekonomi daerah dalam jangka panjang. Gerakan “Gesit Nanam” diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengimplementasikan kebijakan ketahanan pangan sebagai upaya pengendalian inflasi.
Dengan berjalannya “Gesit Nanam,” Pemkab Sitaro optimis bahwa stabilitas harga dan ketersediaan pangan di daerah akan tetap terjaga, menciptakan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Sitaro.(stg)