Pilkada SulutPolitikSulut

KPU Sosialisasi Tahapan Pilkada Sulut 2024 Kepada Lansia

1819
×

KPU Sosialisasi Tahapan Pilkada Sulut 2024 Kepada Lansia

Sebarkan artikel ini

MANADO, gosulut.com – Komisi Pemilhan Umum (KPU) Sulawesi Utara menyasar segmen pemilih lanjut usia (Lansia) untuk menyebarluaskan tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut 2024. Kamis (03/05/2024) KPU mengumpulkan ratusan Lansia yang tergabung dalam Lansia Aktif Peduli Indonesia (Lantip), di Roger’s Hotel, untuk menyosialisasikan tahapan Pilkada yang akan berlangsung 27 November 2024 itu.

Sosialisasi tahapan kepada sebagian besar mantan pejabat pemerintah, politisi, dan akademisi, ini menghadirkan narasumber anggota  Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) M. Tio Aliansyah, Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh, pejabat Polda Sulut, Ketua Lantip Sulut Rosye Kalangi, dan moderator Syahrul Poli.

Ketua KPU Sulut Kenly Poluan dalam sambutan pembukaan mengatakan KPU Sulut juga telah memetakan pemilih dalam Pilkada Sulut dalam lima kategori, termasuk Lansia. Dalam pemetaan itu, dari 1.950.484 jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT), terdata 42.606 atau 2,2 persen pemilih Lansia yang terkategori berusia di atas 76 tahun. Namun demikian, katanya, pemilih yang masuk kategori Baby Boomer atau yang berusia 56-76 tahun  terdata 409.029 pemilih atau 21 persen.

“Kalau bapak-ibu mengkategorikan usia Lansia mulai di atas 60 tahun, berarti jumlahnya kira-kira 20 persen,” ungkap Kenly.

snKenly berharap para Lansia menjadi salah satu benteng proses Pilkada yang aman, damai, dan sukses demi kelanjutan pembangunan di Sulut.

“Proses demokrasi ini harus dikawal dengan baik dengan cara antara lain menghindari dan tidak menyebarkan berita hoaks. Apalagi informasi sangat ramai berseliweran di media sosial. Harus pilih dan pilah mana yang boleh atau tidak boleh disebarkan untuk proses demokrasi yang baik,” ujar Kenly.

Sementara Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh memaparkan Pilkada merupakan pesta demokrasi oleh rakyat Sulut harus dijaga prosesnya agar berlangsung aman dan sukses. Ardiles juga menyentil soal boleh tidaknya konsumsi atau dapur umum saat pemungutan suara.

“Harusnya saat masa tenang hingga pemungutan suara tidak boleh ada konsumsi yang disediakan oleh bakal calon atau pihak yang terafiliasi dengan bakal calon. Untuk calon pemilih atau penyelenggaran di TPS. Itu namanya gratifikasi. Untuk KPPS dan Pengawas TPS sudah ada konsumsi yang disediakan KPU dan Bawaslu,” tukas Ardiles.

Menariknya, sosialisasi ini dihadiri oleh para mantan pejabat pemerintah daerah. Antara lain, mantan Ketua Lansia Sulut dan juga politisi Ny Sus Sualang-Pengemanan, mantan legislator Elisabeth Winokan, mantan Sekretaris KPU Sulut Karel Angkouw, mantan Kaban Kesbang Sulut Frans Wagey, mantan Kepala Dispenda Sulut Hengky Kondoy, mantan Karo Perlengkapan Setdaprov Sulut James Sela, dan lainnya.

Wakil Ketua Lantip Sulut Syahrul Poli mengatakan pertemuan ini atas inisiasi Lantip Sulut sebagai komitmen para Lansia untuk menyukseskan Pilkada Sulut.

“Kami ingin para Lansia punya kontribusi yang bermanfaat untuk pembangunan Sulut lewat proses demokrasi yang berkualitas. Ini menjadi komitmen Lantip Sulut yang baru sebulan terbentuk,” tukas mantan legislator DPRD Sulut ini.(arz)