NasionalPemerintahanPolitikSulut

Resmi Jadi Anggota DPR RI, Rio Dondokambey Berniat Fokus Isu Kepemudaan

1713
×

Resmi Jadi Anggota DPR RI, Rio Dondokambey Berniat Fokus Isu Kepemudaan

Sebarkan artikel ini
Rio Dondokambey memberikan keterangan pers kepada wartawan usai pelantikan di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta

JAKARTA, gosulut.com – Rio Dondokambey dilantik sebagai anggota DPR RI, Selasa (01/10/2024). Rio dilantik bersama lima legislator Dapil Sulut lainnya.
Usai dilantik dan diambil sumpah bersama 579 atau total 580 anggota DPR RI periode 2024-2029, Rio mengaku bahwa sudah mempersiapkan menjadi wakil rakyat bukan hanya saat pelantikan saja, melainkan saat dirinya mencalonkan sebagai anggota DPR RI.
“Tentunya kita mempersiapkan diri itu bukan baru saat pelantikan, tapi sebelum dicalonkan pun mendaftar kita harusnya sudah siap. Baik dari segi pengetahuan tentang Dapil ataupun juga kesiapan diri ya Itu lah kita persiapan supaya semakin siap kita nantinya pada saat nenjabat,” kata Rio di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Lalu, isu apa yang akan jadi fokus ‘perjuangan’ lelaki 29 tahun ini? Putra Sulut Gubernur Sulut Olly Dondokambey ini mengaku belum mengetahui secara spesifik. Namun Rio sudah memetakan akan membawa isu tentang kepemudaan.
“Tentunya itu tergantung dengan komisi dimana saya ditempatkan. Tapi saya sudah berjanji kepada teman-teman generasi muda kita yang ada di Sulawesi Utara bahwa dimanapun saya berada,” ujarnya.
“Nantinya saya tidak akan lupa terkait dengan isu-isu kepemudaan yang ada di Dapil. Baik itu lapangan pekerjaan atau juga pendidikan ataupun juga pemberdayaan pemuda dan kualitas sumber daya masyarakat,” sambung politisi PDI Perjuangan ini.
Untuk mengangkat isu-isu yang ada di Dapilnya itu, dirinya mengaku ingin menduduki Komisi XI atau Komisi X. Namun, hal ini tetap akan menyesuaikan dengan Fraksi (PDI Perjuangan) yang akan menugasinya.
Selain itu, Rio juga ingin bisa lebih dulu menguasai materi apa yang akan dibahasnya terlebih dahulu.
“Yang pertama tentu kita harus kuasai dulu materinya. Kita harus menguasai topik apa yang akan dibahas di Undang-Undang termasuk juga memperkuat tim kita. Tim analisa kita supaya nanti yang disampaikan itu substansial bukan hanya mengada-ada,” pungkasnya.(red)