Scroll untuk baca berita terbaru
unsrat t2
Tomohon

Miky-Cherly Belanja Masalah kepada Tomas dan Aktifis, Soal Lansia Kembali Terangkat

1169
×

Miky-Cherly Belanja Masalah kepada Tomas dan Aktifis, Soal Lansia Kembali Terangkat

Sebarkan artikel ini
Tomohon, Miky Wenur, Cherly Manrtiri, lansia
Adrian Katuuk saat memberikan masukan kepada Miky-Cherly

TOMOHON—Selain turun ke kelurahan bersamaan dengan berdiakonia di Bulan Syukur, Miky-Cherly juga belanja masalah dengan minta masukan, keluhan dan serap aspirasi dari Tokoh Masyarakat (Tomas) dan aktifis di Kota Tomohon.

Senin (16/9/2024), bertempat di Rumah Makan/Kopi Kitsang, pasangan Miky-Cherly yang diusung Partai Golkar, Partai Nasdem, dan PSI belanja masalah dengan menghadirkan Tomas dan aktifis.

Dalam diskusi penuh kekeluargaan tersebut, masalah lansia kembali mencuat. Adrian Katuuk, tokoh masyarakat asal Tara-tara Tomohon Barat meminta kepada Miky-Cherly agar memperhatikan para lansia. Karena, sesuai kondisi di lapangan, meski ada insentif yang diberikan pemeirntah kota, namun banyak yang salah sasaran. Yang layak tidak diberikan, sementara yang tidak layak, menjadi penerima. Ada yang sama sekalu tak pernah menerima, ada yang sesekali menerima, ada pula yang tiap bulan menerima.

‘’Kalau terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota, kami minta Miky-Cherly memperhatikan lansia,’’ kata mantan Kepala SMA Kristen  Tomohon itu.

Menjawab hal ini, baik Miky Wenur maupun Cherly Mantiri, di mana keduanya berada di Komisi III DPRD Tomohon yang bermitra dengan dinas sosial, atau dinas yang berhubungan dengan lansia mengatakan, mereka tentunya akan memperhatikan nasib lansia.

‘’Semua akan diperlakukan sama, tanpa membeda-bedakan, tentunya sesuai dengan mekanisme dan aturan yang berlaku,’’ kata Miky Wenur.

Ditambahkannya, untuk lansia, sesuai nomeklatur masuk dalam kategori fakir miskin. Jadi, mereka yang diberikan insentif, harus yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

‘’Nah, yang kami termukan, banyak penerima yang tidak masuk dalam DTKS. Ini merupakan pelanggaran. Ke depan, jika Tuhan berkenan dan dipercayakan masyarakat untuk memimpin Kota Tomohon, hal-hal seperti itu tidak akan terjadi lagi. Harus sesuai mekanisme,’’ kata Miky diamini Cherly. (red)