Tomohon

Mendaftar Diantar Ribuan Pendukung, Miky-Cherly Gunakan Tolu, Simbol Peduli Petani

2702
×

Mendaftar Diantar Ribuan Pendukung, Miky-Cherly Gunakan Tolu, Simbol Peduli Petani

Sebarkan artikel ini
Tomohon, Miky Wenur, Cherly Mantiri
Miky Wenur dan Cherly Mantiri didampingi suami maisng-masing dan pendukung, menuju KPU Tomohon untuk mendaftar menggunakan tolu

TOMOHON—Terus eksis dalam memperjuangkan nasib petani, membuat duet Miky-Cherly menggunakan tolu sebagai simbol kepedulian terhadap para petani di Kota Tomohon saat mendaftar sebagai bakal pasangan calon di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tomohon, Kamis (29/8/2024).

Diantar ribuan pendukung, antaranya petani dan didominasi masyarakat kecil, Miky-Cherly mengaku bangga karena terus berjuang demi masyarakat kecil termasuk para petani. Keduanya yang duduk di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon memang selalu berhubungan dengan instansi yang lebih ke masyarakat kecil.

Ketersediaan pupuk misalnya, terus disuarakan keduanya di legislatif. Selain itu, aktif menemui petani menyerap aspirasi.

‘’Kami berdua memang selalu memperjuangkan nasib rakyat kecil. Apakah itu petani, maupun mereka yang seharusnya layak dibantu namun tidak tersentuh oleh pemerintah,’’ kata keduanya.

Soal pupuk bersubsidi, berkali-kali keduanya mengatakan itu karena kesalahan pemerintah sehingga tidak ada alokasi hingga saat ini, kendati sudah memasuki masa tanam ketiga.

‘’Apakah kita akan terus menjadi seperti ini? Kalau dipercayakan rakyat dan diperkenankan Tuhan untuk memimpin Kota Tomohon, tentunya hal-hal seperti ini akan perhatikan sehingga tidak akan terulang lagi,’’ kata Miky diamini Cherly.

Menyaksikan Miky-Cherly tampil menggunakan tolu saat iring-iringan mendaftar, Ketua Kelompok Tani Sumaru Endo Kelurahan Pangolombian Kecamatan Tomohon Selatan Brury ‘Epong’ Sarese mengatakan, itu merupakan suatu kehormatan dan kebanggan tersendiri bagi petani.

‘’Jika Miky-Cherly dipercayakan memimpin Kota Tomohon, tentunya akan memberikan perhatian besar bagi petani dan masyarakat kecil serta bidang lainnya. Sifat tidak pilih kasih, tidak membeda-bedakan statuas sosial menjadi jaminan keduanya akan sukses memimpin,’’ katanya.

Senada diungkapkan Tonny Turang, petani asal Kelurahan Kamasi Satu Tomohon Tengah. Ketidaktersediaan pupuk bersubsidi, baginya menjadi momok petani di Kota Tomohon saat ini.

‘’Baru pemerintahan sekarang pupuk bersubsidi memang tidak ada. Kalaupun nantinya akan ada, itu sudah menghilangkan tiga musim tanam. Hal ini tidsak pernah terjadi di pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Memang pernah pupuk bersubsidi langka. Tapi, langka bukan berarti tidak ada atau kosong. Yang terjadi saat ini memang kosong atau sama sekali tidak ada. Itukah yang disebut peduli petani?’’ ketusnya. (red)