Scroll untuk baca berita terbaru
unsrat t2
Bisnis dan EkonomiBolmong RayaManadoNasionalPemerintahanSulut

NSIF dan Digitation 2024 Makin Menggeliatkan Ekonomi Sulut

1898
×

NSIF dan Digitation 2024 Makin Menggeliatkan Ekonomi Sulut

Sebarkan artikel ini
Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta saat berbicara dalam NSIF 2024.

MANADO, gosulut.com – North Sulawesi Investment Forum (NSIF) dan Kawanua Digital Implementation (Digitation) digelar Pemprov Sulut bersama Bank Indonesia, Jumat (09/08/2024) di The Sentra Hotel Manado. Bertema: “Shaping North Sulawesi’s Tomorrow: Sustainable Investment and Digital Implementation”, dibuka Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan menghadirkan Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta sebagai keynote speaker.
Kegiatan kolaborasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara dalam kerangka Regional Investor Relations Unit (RIRU). Tujuannya untuk terus mendorong promosi investasi proyek clean and clear, promosi ekspor UMKM, dan akselerasi digitalisasi di Sulawesi Utara.
“Penyelenggaraan NSIF merupakan kegiatan lanjutan dari North Sulawesi Investment Challenge (NSIC) yang telah dilaksanakan pada bulan Juli. Serangkaian kegiatan yang meliputi identifikasi awal proyek, seleksi administratif dan substansi, dan kunjungan lapang ke lokasi proyek oleh dewan penilai yang terdiri atas Bappenas, Kementerian Investasi/BKPM, dan PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI),” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut Andry Prasmuko.
Dari kegiatan NISC itu diperoleh hasil penilaian dengan urutan peringkat teratas yaitu Kota Tomohon dengan proyek Pengembangan Danau Linow, Kabupaten Minahasa dengan proyek Pengembangan Potensi Pariwisata Pulau Likri (Danau Tondano), dan Kabupaten Bolaang Mongondow dengan proyek Refused Derived Fuel (RDF).
Filianingsih Hendarta dalam paparannya mengatakan sinergi, komitmen, dan koordinasi seluruh pihak menjadi aspek penting keberhasilan pelaksanaan NSIF dan Kawanua Digitation 2024 kali ini. Kolaborasi bersama dengan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara yang telah terjalin kuat ini perlu terus diperkuat sehingga pada akhirnya akan membawa kebermanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat.
“Khususnya melalui kegiatan promosi investasi, perdagangan, dan digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mendukung visi Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia di Asia Pasifik,” papar Fillianingsih. “Harus dipahami, investasi memiliki peran yang cukup penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara.”
Olly Dondokambey dalam sambutannya mengungkapkan, peran serta seluruh pihak untuk turut menjaga stabilitas keamanan wilayah memberikan kepercayaan kepada para investor untuk menanamkan modal di Sulawesi Utar. Hal ini tercermin dari realisasi investasi yang terus meningkat setiap tahunnya.
“Sulawesi Utara memiliki potensi yang beragam terutama sektor pariwisata dan perikanan yang dapat dioptimalkan untuk mendorong investasi,” kata Gubernur.
Menurutnya, investasi swasta baik berasal dari dalam negeri maupun luar negeri diharapkan dapat mendorong multiplier effect bagi perekonomian Sulawesi Utara di tengah kapasitas fiskal pemerintah yang terbatas dan berisiko mengalami realokasi untuk agenda pembangunan lainnya.
“Namun demikian potensi yang besar tersebut tidak akan memberikan dampak bagi perekonomian apabila tidak dioptimalkan dengan baik oleh berbagai pihak terkait,” jelasnya.
Kata Gubernur Olly, diperlukan inovasi dan koordinasi dari para pemangku kepentingan dalam upaya untuk mendorong identifikasi dan pengembangan berbagai proyek potensial di Sulawesi Utara. Dengan adanya upaya yang terintegrasi dalam mendorong investasi melalui rangkaian NSIC dan NSIF diharapkan dapat mendorong penciptaan lapangan kerja yang memiliki implikasi langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Utara secara umum.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Olly turut menyerahkan apresiasi pemenang NSIC 2024 kepada Bupati/Wali Kota terkait. Lebih lanjut, ketiga proyek pemenang NSIC tersebut mendapatkan kesempatan untuk dapat dipromosikan pada kegiatan NSIF bersama dengan tiga proyek eksisting lainnya yaitu kawasan ekonomi khusus (KEK) Likupang, KEK Bitung, serta kawasan industri (KI) Mongondow atau Kimong.
Pada kesempatan yang sama turut dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama mendorong investasi Sulawesi Utara antara Gubernur Sulawesi Utara dengan beberapa entitas yaitu PT. Tj. Silfanus dengan proyek pantai reklamasi Malalayang Satu, PT. Alam Sinergi Edukasi Semesta dengan proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung di Danau Tondano, serta PT. Ciputra Internasional dengan proyek pembangunan Citraland Winangun.
Diserahkan juga investment award kepada tiga pelaku usaha yaitu PT. J. Resources Bolaang Mongondow, PT. Sinar Pure Foods International, dan PT. Mapalus Makawanua Charcoal Industry.
Dalam kegiatan tersebut turut dilaksanakan peluncuran peta potensi 10 proyek investasi di Sulawesi Utara, kegiatan penandatanganan komitmen bersama perluasan ekspor Sulawesi Utara antara UMKM Ramantha dari Sulawesi utara dengan Chun’an Qiandaohu Shopping Basket Foods Co., Ltd. dari Tiongkok.
Sebagai informasi, upaya mendorong ekspor tersebut selaras dengan upaya Pemerintah Provinsi Sulut dalam mendorong peningkatan konektivitas dari Sulawesi Utara ke negara-negara di Asia Pasifik. Di antaranya pembukaan direct call dari Sulawesi Utara ke Asia Pasifik. Seperti penerbangan kargo Manado – Narita (Jepang) yang telah beroperasi sejak September 2020 serta pelayaran langsung Bitung – Tiongkok yang telah dibuka sejak Februari 2024. Adanya direct call tersebut diharapkan dapat memperpendek jalur perdagangan, mendorong efisiensi biaya logistik, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap perekonomian wilayah.
Filianingsih Hendarta dalam paparannya juga menyentil bahwa selain dukungan investasi dan promosi perdagangan, pemerintah juga memandang bahwa digitalisasi memiliki peran yang kunci dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi. Digitalisasi terutama dalam pola perdagangan dan transaksi pembayaran menunjukkan perkembangan yang signfikan pasca-pandemi.
Disebutkan juga bahwa data terkini di akhir semester pertama 2024, menunjukkan jumlah merchant QRIS di Provinsi Sulawesi Utara sudah mencapai 280.129 merchants dan 431.548 pengguna serta 8,5 juta volume transaksi.
Mencermati perkembangan proses digitalisasi ekonomi itu, agenda NSIF 2024 turut dirangkaikan dengan kegiatan Kawanua Digital Implementation (Digitation). Iven ini diharapkan dapat mendorong transaksi pembayaran non-tunai, serta mendorong komitmen peningkatan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah.
Sejalan dengan tujuan tersebut pada kegiatan NSIF dan Kawanua Digitation 2024 juga turut dilaksanakan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) kesepakatan bersama antara Gubernur dengan Bupati/Wali Kota, di antaranya Manado, Tomohon, dan Sangihe, terkait optimalisasi pajak daerah. MoU-nya antara lain penerapan opsen pajak kendaraan bermotor (PKB), bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB), mineral bukan logam batuan (MBLB).
Pada kesempatan yang sama turut dilaksanakan peluncuran digitalisasi pembayaran menggunakan QRIS pada retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) di Kota Bitung dan pembayaran sewa Rusunawa di Kota Manado. Di samping penandatanganan kerja sama dan peluncuran transaksi pembayaran QRIS turut dilakukan penyerahan apresiasi pemenang QRIS afiliator kepada PJP Bank di Sulawesi Utara 2024 yaitu Bank Mandiri, BCA, BNI, dan Maybank yang diberikan langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut Andry Prasmuko kepada masing-masing pimpinan bank.(red)