MANADO–Menghadapi konfigurasi bakal kandidat Pilkada Sulawesi Utara, Erick Mingkid SH, Anggota Lembaga Adat yang tergabung dalam Majelis Adat Minahasa (MAM), meminta agar kekuasaan nasional, tidak absolut mengharuskan dan memaksakan berkuasa juga di daerah.
Menurutnya, sebaiknya dalam mengusung calon, mempertimbangkan nilai-nilai kearifan lokal yang memang harus diindahkan sebagaimana manifesto kehendak rakyat pemilik hak-hak kesulungan adat-istiadat lokal wilayahnya.
”Otonomika nasional semakin kokoh ketika otonomika daerah wilayah adat-istiadat dipimpin oleh putra asli daerah bersangkutan,” kata Mingkid, yang juga aktifis adat-istiadat, sosial, politik, dan hukum di Sulut.
Menyikapi situasi dan kondisi politik di Sulut yang terjadi saat ini, Mingkid sekali lagi meminta agar elit politik tidak terjebak, karena salah melangkah akan berakibat fatal.
”Tidak harus memaksakan kehendak jika posisi partai politik tidak signifikan. Harus fleksibel dan jangan lupa mempertimbangkan adat-istiadat dan kearifan lokal,” tukas Mingkid. (red)