Tomohon

Terima Penghargaan, Miky Wenur Apresiasi Pencapaian Penurunan Stunting di Kota Tomohon

1764
×

Terima Penghargaan, Miky Wenur Apresiasi Pencapaian Penurunan Stunting di Kota Tomohon

Sebarkan artikel ini
Miky Wenur, Tomohon, BKKBN
Ir Miky Junita Linda Wenur MAP

TOMOHON—Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon Ir Miky Junita Linda Wenur MAP mengapresiasi pencapaian penurunan stunting di Kota Tomohon sehingga memperoleh penghargaan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang diserahkan pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 di Semarang Jawa Tengah , Jumat (28/6/2024).

‘’Selamat dan sukses kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten serta Kota di Sulut atas penerimaan penghargaan dari BKKBN. Tentunya ini patut diapresiasi karena penurunan stunting adalah program nasional yang sementara digalakkan,’’ kata Miky Wenur.

Kota Tomohon sendiri memperoleh penghargaan Anugerah Manggala Karya Kencana dari BKKBN yang diterima oleh Ketua TP-PKK Kota Tomohon drg Jeand’arc Karundeng yang tentunya sudah dengan berbagai pertimbangan dan penilaian sesuai kriteria dan indikator BKKBN.

‘’Ya, Tomohon berhasil dalam penurunan stunting dan menjadi nomor dua di Sulawesi Utara. Ini menjadi motivasi bersama semua komponen termasuk DPRD bersama  Pemkot agar stunting di Kota Tomohon semakin menurun ke depan,’’ kata Miky Wenur yang pernah menjabat Ketua DPRD Kota Tomohon dan Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Tomohon.

Penyataan Miky Wenur ini diapresiasi sejum;ah PNS dan mantan pejabat di jajaran Pemkot Tomohon. Kendati lain kali bersikap kritis, namun tak segan-segan memberikan apresiasi atau penghargaan atas capaian dari Pemerintah Kota Tomohon.

‘’Ini adalah tipe ideal yang bisa menjadi pemimpin. Bukan hanya kritik, tapi juga sering memberikan solusi, bahkan apresiasi dan penghargaan terhadap pemerintah,’’ ujar Adriana Makalew SE, mantan pejabat di lingkup Pemkot Tomohon seraya menambahkan Miky Wenur obyektif dalam memberikan penilaian terhadap segala hal.

Makalew mencontohkan apa yang dialami para petani di Kota Tomohon, yang selama enam bukan tidak ada pupuk bersubsidi, karena kelalaian pihak Pemkot Tomohon yang terlambat menginput e-RDKK.

Menurutnya, enam bulan tidak ada pupuk bersubsidi, merupakan kesulitan besar yang dialami petani. Bayangkan saja, sudah dua musim tanam taka da pupuk bersubsidi. Untuk membeli pupuk non subsidi, harganya jauh lebih mahal.

Sorotan Miky Wenur terhadap gaji tenaga kontrak dan TPP Guru ASN yang terlambat dibayarkan juga lanjut Makalew, merupakan bukti kepedulian dari figur yang akan dimajukan Partai Golkar dalam Pilkada 2024 di Kota Tomohon. (red)