MANADO, gosulut.com -Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Sulut Steven Kandouw membuka Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Aparatur Perangkat Desa Dalam Pengelolaan Keuangan Desa Provinsi Sulut Tahun 2024. Kegiatan dilaksanakan di Hotel Peninsula, Selasa (11/6/2024), itu dihadiri 400 perangkat desa dari Kabupaten Sangihe, Sitaro, Kotamobagu, Minahasa Utara, dan Bolmong Utara.
Dalam sambutannya Wagub mengatakan suatu kehormatan dan kebanggaan dapat jabatan ini. Kata dia, Sulut ini jumlah penduduk 2,6juta, sementara penduduk Indonesia 270 juta. Atau penduduk Sulut tidak sampai 1 persen.
“Jadi ini benang merah dari program Gubernur yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Ini sangat penting. Paling ideal dana desa juga dipakai untuk membantu anak-anak sekolah,” katanya.
Wagub menjelaskan, dari 270 juta penduduk Indonesia tidak sampai 50 juta sarjana, 75 juta lulusan SMA, dan 150 juta di bawah SMA tidak lulus SMP.
“Kalau kita punya anak-anak lulus SMA, dia punya aset yaitu Ijazah SMA. Pemerintah provinsi menawarkan lulus SMA/SMK bisa kerja ke Jepang, ikut pelatihan enam bulan, gajinya 23 juta dan pekerja magang 17 juta gajinya,” ungkap Wagub.
Kandouw juga meminta aparat desa harus bertekad mulai dari sekarang tidak ada lagi yang tidak lulus SMA. Ini cara ampuh untuk keluar dari kemiskinan, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Dana desa dipakai untuk subsidi anak-anak sekolah. Kita punya ikhtiar dan semangat anak-anak kita dapat pendidikan minimal SMA. Subsidi anak sekolah, dibantu dan ajak rapat warga desa. Ini betul-betul tujuan Merdeka Belajar supaya anak dapat akses belajar,” katanya.
Selain SDM, Wagub meminta tingkatkan pertanian. Menurut Wagub, waktu covid mewabah banyak usaha yang tutup. Tapi yang tidak terpengaruh adalah pertanian, perkebunan dan perikanan.
“Semua harga naik, jadi kita harus berupaya untuk pertanian dan perikanan. Dana desa gunakan untuk ini. Kalau orang bertanya tidak ada pupuk, bisa pake pupuk organik dari kotoran hewan dan sebagainya,” katanya.
Menurut Wagub, sekarang kita memasuki iklim la-nina, lebih banyak curah hujan sampai Oktober. “Jadi, mainkan ini visi nomor dua dari Pak Gubernur berupa peningkatan pertanian,” tukasnya.
Sedangkan soal pengelolaan keuangan, Wagub yakin para peserta memiliki integritas tinggi. “Karena semua diawasi. Jadi jangan coba-coba,”tegasnya.
Di akhir sambutan, Wagub juga meminta pakai dana desa juga untuk menekan stunting, karena ini berhubungan dengan peningkatan SDM.
“Cari tahu orang hamil dan anak di bawah 5 tahun di desa. Berikan mereka bantuan susu. Ini caranya supaya keluar dari stunting,” pungkasnya.
Diketahui, kegiatan ini kerjasama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Sulut dan UNPI.(adv/dkips)