LenteraSitaro

Festival Pagelaran Adat Tulude Sitaro Tahun 2024 Sukses Digelar

1148
×

Festival Pagelaran Adat Tulude Sitaro Tahun 2024 Sukses Digelar

Sebarkan artikel ini

SIAU – Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) baru-baru ini diramaikan oleh pelaksanaan Festival Pagelaran Adat Tulude Tahun 2024. Agenda adat tersebut sukses digelar.
Dalam festival yang diadakan di Kompleks Kantor Bupati Sitaro ini dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulut serta Forkopimda Kabupaten Sitaro. Dalam kegiatan ini menampilkan berbagai seni pertunjukan tradisional, seperti tarian, musik, pakaian adat, serta kuliner khas Tulude.
Dari pantauan awak media, festival ini berhasil menarik perhatian banyak pengunjung dari dalam dan luar Kabupaten Sitaro. Bahkan terpantau sejumlah wisatawan mancanegara turut hadir menyaksikan serta mengikuti kegiatan tahunan ini.
Keberhasilan pelaksanaan festival ini tidak lepas dari dukungan dan partisipasi aktif masyarakat setempat yang turut berperan dalam mempromosikan serta melestarikan budaya adat Tulude.
“Kami sangat bersyukur atas kesuksesan Festival Pagelaran Adat Tulude Tahun 2024 ini. Acara ini tidak hanya menjadi sarana untuk memperkenalkan kebudayaan adat Tulude kepada generasi muda, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di antara masyarakat Sitaro,” ujar Dominik Derek, Ketua Persatuan Pramuwisata Indonesia (PPI) Sitaro.
Sementara itu, Asisten III Sekda Sitaro, Semuel E Raule yang juga selaku pemangku dewan adat bersyukur suksesnya festival adat tersebut sambil berharap agar kegiatan ini tetap dilestarikan.
“Kesuksesan Festival Pagelaran Adat Tulude Tahun 2024 ini, diharapkan semangat melestarikan budaya adat Tulude akan terus berkembang dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Sitaro,” katanya.
Pj Bupati Sitaro, Joi EB Oroh dalam sambutan mengajak seluruh masyarakat Sitaro agar terus menjaga dan melestarikan Pagelaran Adat Tulude. “Budaya ini harus dijaga serta dilestarikan,” ajak Oroh.(red/stg)