Tahun 2023 sehari lagi akan berpisah. Kita akan meninggalkan Desember, dan akan menyambut Januari 2024. Menarik juga untuk disimak asal usul penamaan bulan di kalender Masehi yang digunakan masyarakat dunia selama ini.
Dalam kalender Masehi Gregorian yang banyak digunakan oleh masyarakat dunia saat ini, ada dua belas bulan yang pastinya sudah diketahui dan hafal. Sejak kapan penamaan bulan-bulan tersebut mulai dicetuskan dan digunakan secara luas? Berikut penjelasannya yang dikutip dari sejumlah sumber.
JANUARI
Januari berasal dari ‘Janus’. Janus menurapakan nama dewa pintu dan gerbang Romawi. Janus memiliki dua wajah, satu melihat ke depan dan satu lagi melihat ke belakang.
Kaisar Roma Julius Caesar yang menjadikan 1 Januari sebagai hari pertama tahun baru, merasa bahwa Januari cocok diambil dari nama dewa ini karena digambarkan dengan wajah menghadap ke belakang dan ke depan, sebagai perumpaan peralihan ke tahun yang baru.
FEBRUARI
Februari berasal dari kata berbahasa Latin “Februarius” (Februum) yang artinya penyucian atau pembersihan. Februa juga menjadi nama sebuah festival penyucian dan penebusan dosa yang diadakan setiap tanggal 15 di bulan ini.
Februari adalah satu-satunya bulan yang memiliki hari kabisat, dan sudah ada dalam kalender Romawi pada 713 Sebelum Masehi.
MARET
Maret mengambil nama dari dewa perang Romawi March atau Mars. Kalender Romawi awalnya dimulai pada bulan Maret karena itu adalah bulan paling awal dalam setahun saat cuaca mulai hangat untuk memulai perang.
Dalam perkembangannya, dilakukan reformasi kalender untuk menambahkan bulan Januari. Bangsa Romawi beberapa kali mengubah urutan bulan dari mulai berdirinya Roma hingga jatuhnya Kekaisaran Romawi.
APRIL
April juga diambil dari bahasa Romawi “Aprilis”. Maksudnya adalah bulan kedua dalam tahun Romawi. Dulu, kalender Romawi sebelum era Julius Caesar hanya memiliki 10 bulan. April berasal dari kata “Aperire” yang berarti membuka. Kata membuka di sini merujuk pada kuncup tanaman dan bunga yang bermekaran karena bulan April menandakan tanaman mulai mekar, kemudian ditandai sebagai awal musim semi.
MEI
Mei berasal dari nama dewi Yunani Maia, putri Atlas dan ibu dari Hermes. Dia adalah seorang pengasuh dan dewi Bumi, menjelaskan hubungannya dengan bulan penanda musim semi ini, yakni ketika bunga dan tanaman bermekaran.
JUNI
Juni berasal dari nama dewi Romawi, Juno. Ia merupakan pelindung pernikahan dan kesejahteraan wanita. Sumber lain menyebutkan, Juni juga berasal dari kata Latin, “Juvenis” yang berarti anak muda.
JULI
Nama bulan Juli diperuntukkan menghormati Kaisar Romawi Julius Caesar (100 SM – 44 SM) setelah kematiannya. Pada tahun 46 SM, Julius Caesar membuat salah satu kontribusi terbesarnya bagi sejarah, yakni dengan bantuan Sosigenes, ia mengembangkan kalender Julian, pendahulu kalender Gregorian yang kita gunakan saat ini.
AGUSTUS
Sama seperti Juli, nama bulan Agustus pun digunakan untuk menghormati kaisar Romawi pertama (dan cucu dari Julius Caesar), Augustus Caesar (63 SM – 14 M). Nama Augustus (kaisar Romawi pertama) berasal dari kata Latin “Augustus”, yang berarti terhormat, mulia, dan agung.
SEPTEMBER
September berasal dari kata Latin “Septem” yang berarti tujuh, karena itu adalah bulan ketujuh dari kalender Romawi awal.
OKTOBER
Dalam kalender Romawi kuno, Oktober adalah nama bulan kedelapan dalam setahun. Okto berasal dari kata Latin “Octo”, artinya delapan.
NOVEMBER
November berasal dari kata Latin “Novem”, yang berarti sembilan. November memang awalnya merupakan bulan kesembilan dalam kalender Romawi kuno.
DESEMBER
Desember berasal kata Latin “Decem” yang berarti sepuluh, karena ini adalah bulan kesepuluh dari kalender Romawi Kuno.
Sekadar referensi, Oktober, November, dan Desember berubah urutan sejak tahun 46 SM. Ketika Januari menjadi bulan pertama dari kalender Julian yang baru, menjadikan September menjadi bulan kesembilan, Oktober bulan kesepuluh, November bulan kesebelas dan Desember bulan kedua belas dalam setahun.(red)