PemerintahanPendidikanSulut

Pameran Ornamen Kain Tradisional Disbud Sulut Bukti Komitmen OD-SK Jaga Kekayaan Budaya

5841
×

Pameran Ornamen Kain Tradisional Disbud Sulut Bukti Komitmen OD-SK Jaga Kekayaan Budaya

Sebarkan artikel ini

MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus memberi support untuk kebudayaan Sulut. Lewat Dinas Kebudayaan Daerah Pemprov menggelar Pameran Ornamen Kain Tradisional Sulawesi Utara Tahun 2023. Pameran dibuka Kadis Kebudayaan Daerah Sulut Janny Lukas mewakili Sekdaprov Sulut Steve Kepel, Selasa (14/11/2023)

Dikatakan Sekprov Kepel melalui Kadis Lukas bahwa Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara sebagai etalase kebudayaan menjalankan fungsinya dalam melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, dan mengomunikasikan benda-benda budaya yang menjadi koleksinya kepada masyarakat.

“Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara memiliki ribuan benda koleksi yang dibagi berdasarkan klasifikasinya, Yaitu koleksi geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika/ heraldika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknologika,” jelasnya.

Lukas menambahkan pameran kali ini mengusung ornamen kain tradisional dari tiga etnis di Sulawesi Utara. Yaitu kain Koffo dari Sangihe-Talaud, kain Bentenan dari Minahasa, dan kain dari Bolaang Mongondow.

Dikatakannya pula, ragam ornamen kain yang ada di Museum Sulawesi Utara yang dipamerkan saat ini menegaskan bahwa masyarakat Sulawesi Utara merupakan masyarakat yang heterogen, tumbuh dan berkembang serta berdampingan dengan pelbagai latar belakang baik segi keyakinan atau agama, bahasa dan etnis, yang kesemuanya berkewajiban merawat kemajukan dan bersama-sama memajukan kebudayaan daerah.

Ditambahkan Kadis Lukas, berbagai ornamen kain di Museum Sulawesi Utara merupakan hasil gagasan, ide, dan olah pemikiran dari masyarakat di masa lampau, kemudian diwariskan turun temurun serta memiliki keunikan tersendiri sehingga menjadi kekayaan kultural Sulawesi Utara yang patut dibanggakan dan dilestarikan.

Lukas pun berharap lewat pameran dapat mengalami proses kebudayaan yang lebih mendalam dengan mengamati dan menelusuri berbagai ornamen kain tradisional yang ada di masyarakat Sulawesi Utara.(red)