MANADO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut) menyiapkan uang kartal sebanyak Rp3 triliun untuk memenuhi kebutuhan saat Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijiriyah.
Penyediaan layanan penukaran uang kartal tersebut, BI bekerja sama dengan perbankan mulai tanggal 27 Maret hingga 20 April 2023.
Menurut Perwakilan BI Sulut, uang kartal yang disiapkan sebesar Rp3 triliun disiapkan terjadi kenaikan bila dibandingkan dari tahun lalu. Hal ini dilakukan karena mempertimbangkan pencabutan status Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik, serta peningkatan mobilisasi masyarakat.
Layanan penukaran uang kartal ini khusus wilayah kerja BI Sulut sebanyak 81 titik yang tersebar di Kota Manado, Bitung, Tomohon, Kotamobagu. Bagian kepulauan juga ada, yakni Kepulauan Sitaro (Siau), Sangihe (Tahuna) dan Talaud (Lirung dan Melonguane).
Kemudian di luar dari titik-titik layanan sebelumnya, terhitung tanggal 28 Maret hingga 20 April 2023 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara juga menyediakan opsi layanan penukaran uang melalui kas keliling di pusat keramaian (terminal, stasiun dan pusat pertokoan), dan kas keliling di pasar-pasar tradisional. Titik-titik layanan kas keliling di lokasi tersebut di antaranya Pasar Tuminting, pasar Bersehati, pasar Karombasan, Stasiun Bus trans Sulawesi (Malalayang), Kawasan Megamas dan Kantor Lama Bank Indonesia di wilayah pasar 45. Hadir pula penukaran melalui kegiatan kas keliling di instansi-instansi seperti Kantor Gubernur Sulut, KODAM XIII Merdeka, Kantor Walikota Pemkot Manado, Kantor LANTAMAL VIII, Kantor BRIMOBA Sulut, Kantor POLDA Sulut). Khusus untuk layanan penukaran di kas keliling, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR.
Penukaran uang kartal ini juga terdapat di luar Sulut, yakni ada di 5.066 titik layanan penukaran di bank yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, BI menyiapkan uang tunai sebesar Rp195 triliun, naik 8,22 persendari realisasi tahun 2022.
Semua program tersebut terpadu dalam SERAMBI (Semarak Rupiah Ramadhandan Berkah Idulf Fitri) 2023 yang telah diluncurkan oleh Deputi Gubernur BI, Aida S Budiman, di Bank Indonesia pada tanggal 20 Maret 2023.
SERAMBI merupakan rangkaian kegiatan pemenuhan kebutuhan uang Rupiah dan layanan kas pada kepada masyarakat periode Ramadan dan Idulfitri 2023. Dalam kesempatan tersebut, Deputi Gubernur Aida, menyampaikan tiga framework BI dalam melakukan pengelolaan uang rupiah yang dioptimalkan menjelang hari raya, pertama ketersediaan uang rupiah yang berkualitas dan terpercaya, kedua sistem distribusi uang yang efisien dengan layanan kas prima dan ketiga adalah infrastruktur. Lanjutnya, ia mengajak masyarakat untuk “Cinta, Bangga, Paham Rupiah”.
“Implementasi cinta dengan merawat Uang Rupiah, bangga menggunakan Uang Rupiah, dan Paham, yaitu dengan menggunakannya secara bijak,” tuturnya.
Adapun, dalam rangka pengembangan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian dan merawat fisik uang Rupiah tetap juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas Bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh, Bank Indonesia melakukan refocusing edukasi Rupiah pada tiga aspek utama yaitu Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah.
CBP Rupiah merupakan perluasan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian Rupiah (3D-Dilihat Diraba Diterawang) dan cara merawat Rupiah (5J-Jangan dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi, Jangan Distaples) namun juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas Bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh.
BI juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai di antaranya QRIS, memperluas kepersertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat, serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idulfitri 1444 H. Sejalan dengan itu, BI menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai. BI memastikan kesiapan (ketersediaan dan keandalan) sistem dan layanan kritikal BI untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan BI (tunai dan nontunai), termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran.
- Ramadan hingga Idul Fitri maupun hari-hari besar lainnya merupakan momen bagi masyarakat untuk membelanjakan Rupiah. Di Ramadan Idul Fitri ini BI mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian Uang Rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D (dilihat, diraba dan diterawang). Belanja bijak diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan (tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, dan tidak menimbun pembelian), belanja produk dalam negeri (khususnya produk UMKM), dan mengalokasikan dana secara tepat (berhemat dan menabung). Tema Ramadhan/Idulfitri yang diusung tahun ini merefleksikan ajakan tersebut, yakni “Serambi Rupiah Ramadan : Belanja Bijak“(red)