PALU – PT PLN (Persero) mendukung pengembangan sektor perikanan di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Salah satu sasarannya adalah tambak udang yang sangat potensial melalui program Electrifying Agriculture (EA).
Hal ini sesuai penetapan pemerintah pusat, Sulteng ditargetkan dapat memproduksi udang hingga 5 ribu ton setiap tahunnya.
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengatakan, pihaknya saat ini tengah menjalin berbagai kolaborasi untuk mendorong perluasan pemanfaatan lahan perikanan di Sulteng. Mengingat lahan perikanan potensial yang luasnya mencapai 42.095 hektare, tingkat pemanfaatannya saat ini baru 25 persen.
“Kami berharap kolaborasi seluruh lini dapat berjalan dengan lancar. Salah satunya dengan PLN, dalam memasok listrik yang sangat dibutuhkan bagi perkembangan industri untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi,” ungkap Rusdy.
Gubernur Rusdy melanjutkan, arah kebijakan sektor kelautan dan perikanan di Sulteng mengacu pada komitmen Strategi Ekonomi Biru. Yakni mengoptimalkan dan memperkuat industrialisasi perikanan budidaya serta membangkitkan produksi perikanan tangkap sesuai potensi lestari.
“Di tahun 2023 dan selanjutnya, Sulawesi Tengah akan terus berkolaborasi bersama dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan. Termasuk juga pembudidaya, pengolah, pemasar hasil perikanan dalam penyerapan tenaga kerja,” tambah Rusdy.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo J.A. Ari Dartomo menyebutkan bahwa PLN berkomitmen untuk mendukung sektor perikanan di Sulteng melalui program Electrifying Agriculture (EA). Program ini merupakan salah satu inovasi PLN untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional usaha melalui pemanfaatan listrik dan teknologi modern di sektor pertanian, peternakan dan perikanan.
“Peluang pengembangan sektor perikanan, khususnya potensi tambak-tambak udang di Sulteng melalui program EA PLN akan semakin terbuka. Karena pelanggan dapat memanfaatkan teknologi modern berbasis energi listrik untuk mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional,” ucap Dartomo.
Sepanjang tahun 2022 program EA PLN telah dimanfaatkan oleh 134 pelanggan di Sulteng. Untuk tahun berikutnya, potensi kebutuhan listrik di sektor perikanan Sulteng diproyeksikan mencapai 54,5 megawatt (MW).
Daya mampu Sistem Sulteng saat ini adalah sebesar 297,7 MW. Dengan beban puncak sebesar 265,9 MW dan cadangan daya sebesar 30,8 MW. Di tahun 2023 ini juga direncanakan akan ada penambahan daya mampu dari PLTU Palu 3 unit 1 sebesar 50 MW.
“Untuk daya mampu kelistrikan di Sulteng, kami sangat optimis. Hal ini membuktikan bahwa PLN selalu siap mendukung pertumbuhan sektor perikanan dan pertaninan masyarakat dengan pasokan listrik yang andal,” pungkas Dartomo.(red).