SETIAP orang memiliki keinginan yang berbeda untuk beberapa bagian tubuhnya supaya terlihat menarik.
Hal itulah yang dirasakan Emma, dari Kentucky, AS, menginginkan perubahan terhadap bibirnya.
Namun sayang sesuatu terjadi yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
Dia mengatakan selalu menginginkan pengisi bibirnya dan menemukan klinik yang akan melakukannya dengan setengah harga normal.
Setelah melakukan suntikan bibir, Emma kemudian mengalami reaksi alergi yang parah terhadap yang membuat bibirnya tampak seperti bebek.
Namun beberapa jam setelah mendapatkan suntikan, bibirnya menjadi sangat bengkak dan dia membagikan gambar lucu dari wajahnya yang meledak dalam video viral TikTok .
Emma mengatakan pengalaman itu adalah ‘yang terburuk dalam hidupnya’ dan sangat menyakitkan karena dia ‘takut’ terhadap jarum suntik.
“Itu sangat traumatis, tetapi sekarang saya, pacar saya, keluarga saya, teman-teman saya melihat ke belakang, itu sangat lucu,” kata Emma dalam video TikTok kedua, seperti dilansir di dailymail.com, Selasa (14/2/2023).
“Saya ingin pengisi bibir untuk waktu yang lama tetapi saya tidak pernah melakukannya karena saya takut jarum, saya takut jarum, saya tidak ingin ada hubungannya dengan mereka.”
Meskipun pacarnya, keluarga dan teman-temannya mengatakan kepadanya untuk tidak melakukan prosedur itu, Emma mengatakan tetap ‘keras kepala’ dan melakukannya.
Alkisah, dia menemukan sebuah klinik di dekatnya yang hanya mengenakan biaya $348 per suntikan sementara mereka biasanya lebih dari dua kali lipat biayanya menurut Emma.
“Seharusnya saya tahu sejak awal karena saya menelepon tiga tempat berbeda dan semuanya seperti $700-$800,” katanya.
“Saya tidak ingin membayarnya, jadi saya menelepon mereka dan jumlahnya $400 ditambah deposit $60 atau semacamnya dan itulah mengapa saya pergi ke sana.”
Ketika dia tiba untuk prosedur, Emma diberi krim mati rasa di sekitar bibirnya selama 30 menit yang katanya tidak bereaksi.
“Setelah mereka melepas krim mati rasa, mereka mulai menyuntik saya. Saya meminta mereka untuk setengah jarum suntik karena itu adalah barang pertama saya, saya tidak ingin jarum suntik penuh tetapi mereka akhirnya memberi saya jarum suntik penuh,” jelas Emma.
Dia juga menjelaskan, suntikan itu mengandung sesuatu yang disebut Restylane, sejenis Lidocaine yang merupakan agen anestesi umum dan akhirnya bereaksi pada bibirnya.
“Mereka menyelesaikannya, itu adalah rasa sakit yang lebih buruk sepanjang hidup saya – saya tidak pernah ingin mendapatkannya lagi hanya karena alasan itu dan pembengkakannya,” ujar Emma.
Setelah saya mendapatkannya, itu baik-baik saja, dia pun menyukainya, lalu beberapa jam kemudian mulai membengkak.
Emma menyatakan bibirnya terasa seperti akan meledak dan dia bahkan tidak bisa bicara karena sangat besar.
Dia kemudian dibangunkan dari tidur siang oleh pacarnya yang ‘panik’ yang mendesak Emma untuk pergi ke rumah sakit tetapi dia tidak mau karena takut harus mendapatkan lebih banyak jarum.
“Saya menelepon tempat itu, mereka mengatakan itu normal dan tidak perlu khawatir,” kenang Emma.
“Saya menelepon rumah sakit, saya tidak pergi karena saya keras kepala, saya tidak ingin pergi dan ditusuk dengan lebih banyak jarum.”
Dia diberitahu oleh staf rumah sakit untuk meminum Benadryl, antihistamin dan obat penenang yang umum, dan pembengkakannya berkurang setelah beberapa hari.
“Pastikan jika Anda membelinya, Anda tidak alergi terhadap apa pun seperti Lidocaine atau apa pun atau hal yang sama akan terjadi pada Anda,” Emma akhirnya memperingatkan.
Klip Emma telah dilihat lebih dari 5,4 juta kali dan ribuan komentar terkejut sementara yang lain menganggap cobaan itu lucu.
“Ini tanda semua orang untuk merangkul kecantikan alami Anda,” seorang wanita tertawa.
“Saya tidak bisa berhenti menertawakan profil samping,” tulis yang lain.
“Fakta bahwa mereka salah mengeja Restylane adalah peringatan langsung. Sangat menyesal ini terjadi pada Anda,” kata orang ketiga.
“Ok, ini tandaku untuk tidak mendapatkannya. Karena semua orang mengatakan tidak dan saya akan memesan untuk menyelesaikannya,” kata yang keempat. (red)
