SANGIHE – Dua pasar rakyat yang dibangun melalui dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yakni Pasar Rakyat Trikora dan Pasar Rakyat Tona akhirnya diresmikan Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, dr Rinny Tamuntuan, Senin (13/02/2023).
Menurut laporan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sangihe, Adul Mahdang, bahwa pembangunan Pasar Rakyat Trikora dan Pasar Rakyat Tona dibangun pemerintah daerah melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), karena kondisi bangunan lama tidak layak digunakan.
Proses perencanaan dimulai pada 2021 hingga awal 2022. Kemudian untuk pembangunan pasar tersebut mulai dikerjakan secara multi years hingga 2022.
“Dimana maksud dan tujuan ialah agar tersedianya bangunan pasar yang reprensetatif dan terwujudnya peningkatan pelayanan pasar rakyat yang memberikan rasa aman, nyaman, bersih dan indah kepada pedagang dan pembeli. Sehingga dalam pelaksanaan transaksi jual beli yang baik dan mengalami peningkatan ekonomi daerah yang meningkat,” kata Mandang.
Sementara itu, Pj Bupati, dr Rinny Tamuntuan mengakui peresmian ini agak sedikit terlambat dikarenakan ada satu dan lain hal yang harus memang dipersiapkan.
“Tentunya pengelolaan Pasar Trikora dan Pasar Rakyat Tona harus diutamakan para pengelola yang lama. Nanti jika ada sisa kios, baru dapat diberikan kepada para pedagang yang baru yang ingin berjualan di Pasar Trikora dan Pasar Tona, jadi memang para pedagang atau pengelola lama menjadi prioritas,” ucap Tamuntuan.
Tamuntuan juga meminta pengelola pasar tentunya harus betul-betul memperhatikan penggunaan bangunan dan memperhatikan selalu kebersihan pasar.
“Pemanfaatan bangunan ini tentunya harus didukung juga oleh pengelolah untuk kita bisa sama-sama memanfaatkan bangunan ini dan merawat bangunan ini dengan sebaik mungkin,” ujarnya.
Diketahui pembangunan dua pasar rakyat yang di biayai dari dana PEN. Masing-masing Pasar Rakyat Trikora dengan anggaran Rp.31.229.000.000, dan Pasar Rakyat Tona dengan anggaran Rp.5.489.000.000. (one)
