SANGIHE – Warga Kabupaten Sangihe dibuat cemas dengan adanya isu penculikan anak di beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan Negara Filipina. Apalagi isu yang belum jelas kebenarannya langsung di tanggapi oleh kepala Dinas Pendidikan, Drs Djoli Mandak yang langsung menyebarkan surat edaran kepada semua sekolah dan masyarakat untuk waspada.
Sontak masyarakat yang memiliki anak yang duduk di bangku sekolah baik PAUD, Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi harap-harap cemas (H2C).
Akibat surat imbauan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sangihe ini pun langsung dipanggil Unit Reskrim Polres. Pemanggilan itu tak lain untuk mempertanggungjawabkan surat imbauan dari Kadis. Karena pihak kepolisian menilai hingga saat ini belum ada laporan terkait kasus penculikan anak.
Pihak kepolisian juga menduga informasi yang dijadikan bahan acuan Kadis sampai mengeluarkan surat imbauan adalah hoax. Karena tidak adanya bukti yang jelas dan laporan di Polsek maupun Polres Sangihe.
Kapolres Kepulauan Sangihe, AKBP Denny Weli Wolter Tompunuh SIK saat dikonfirmasi dengan tegas menyatakan masyarakat diminta jangan termakan dengan berita hoax tentang adanya penculikan anak.
“Saya sampaikan untuk masyarakat jangan cepat termakan isu yang belum jelas kebenarannya. Kalau mendengar satu berita jangan langsung disebar tanpa tahu jelas itu benar atau tidak. Nantinya itu akan menimbulkan keresahan bagi masyarakat-masyarakat yang lain. Agar supaya jelas, tanya dulu apakah betul kebenaranya jangan langsung di sebar kemana-kemana,” tegas Tompunuh, Senin (7/2/2023).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Drs Djoli Mandak Mpd saat dikonfirmasi soal adanya surat edaran tersebut tak menapiknya. Hal itu dilakukan kata Mandak, karena dirinya mempunyai bukti rekaman video dari oknum tenaga pendidik di salah satu sekolah di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
“Hanya untuk kewaspadaan bagi orang tua semua, jangan sampai terjadi kejadian seperti itu. Saat ini belum ada kejadian, rekaman video tersebut hanya menjadi dasar ini diterbitkannya surat ini,” tukas Mandak.
Menyikapi hal ini salah satu unsur muda Sangihe, Aldi Boham angkat bicara. Dirinya sangat menyayangkan dengan keputusan kapala dinas yang langsung melakukan imbauan terhadap semua masyarakat Sangihe.
“Mestinya selaku pejabat yang mempunyai wawasan yang tinggi bisa mencerna mana berita fakta dan mana berita hoax. Belum ada landasan laporan polisi tiba- tiba sudah mengeluarkan surat edaran imbauan yang ujungnya semua masyarakat cemas. Ke depannya lebih bijak menyikapi laporan, cermati dulu kebenarannya baru ambil langkah,” pungkas Boham. (one)