Bisnis dan EkonomiPemerintahanSulut

Transportasi Mudik Lebaran 2022 di Sulut Masih Tetap Prokes Ketat

845
×

Transportasi Mudik Lebaran 2022 di Sulut Masih Tetap Prokes Ketat

Sebarkan artikel ini

MANADO – Sekdaprov Sulut Asiano Gamy Kawatu SE MSi menyampaikan pesan Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw agar masyarakat tetap nyaman dalam bertransportasi dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) saat merayakan Hari Raya Idul Fitri nanti.

Hal itu disampaikan Sekdaprov Kawatu saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri Tahun 2022 di Ruang C. J. Rantung, Kamis (07/04/2022).

Kegiatan diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sulut bertujuan untuk membahas upaya antisipasi yang akan dilakukan dalam rangka memasuki Hari Raya Idul Fitri.

Kawatu mengatakan kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan, namun dalam 2 tahun terakhir ini pola dan suasananya berbeda.

“Tahun 2020 ketika pandemi terjadi maka ada pembatasan untuk aktivitas perhubungan baik darat, laut maupun udara. Dan tahun 2021 yang lalu, sama seperti tahun 2020 juga,” tuturnya.

“Tetapi tahun ini kelihatannya ada pembukaan terhadap pembatasan yang terjadi pada 2 tahun terakhir ini, karena pandemi mudah-mudahan semakin hari semakin surut menuju pada endemi untuk Covid-19 ini,” sambungnya.

Kawatu mengungkapkan beberapa hal yang harus disikapi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat untuk pengendalian transportasi di bulan puasa tahun 2022.

“Saya sudah lihat di mall-mall, sudah ramai sudah banyak yang berbelanja tetapi kita masih dibatasi dengan prokes. Karena kalau perhubungan udara, jelas kalau mau naik pesawat belum booster kita harus antigen, kalau belum sampai 2 kali kita harus PCR, kalau belum divaksin harus mendapatkan surat keterangan dokter. Inilah prokes yang harus kita jalani. Begitu juga dengan perhubungan laut. Tetapi di darat ini agak sulit kita lakukan, kecuali di batas-batas provinsi antara Sulut dan Gorontalo,” jelasnya.

Sekdaprov Kawatu juga mengingatkan lonjakan arus transportasi yang akan terjadi pada tanggal 27-28 April, sehubungan dengan diberlakukannya cuti bersama, termasuk ketersediaan kebutuhan masyarakat berupa bahan pokok, kini telah menjadi 13 bahan pokok yang menjadi perhatian pemerintah.

“Gubernur dan Wakil Gubernur menitipkan untuk kita senantiasa berupaya mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan. Dalam konteks pengendalian transportasi ini, masyarakat diharapkan tetap aman dan nyaman berlalulintas, bertransportasi dan kita berharap tetap prokes selalu dilakukan,” tukasnya.

Sementara Kepala Dinas Dishubda Sulut Izak Rey dalam laporannya menyebutkan Dinas Perhubungan Daerah (Dishubda) Sulut akan memastikan kesiapan 1.621 armada khusus darat untuk kebutuhan mudik.  Rey mengatakan jika jumlah armada tersebut siap melayani penumpang dengan aman, nyaman dan selamat selama Lebaran tahun 2022.

“Kami mengharapkan usulan dari instansi terkait dalam pelaksanaan angkutan lebaran dan tujuan lainnya adalah untuk menyamakan persepsi serta sinergitas pelaksanaan dan kebutuhan selama lebaran ini. Tapi biasanya tak signifikan. Tak sama dengan di Pulau Jawa,” ujarnya.

Kata Rey selain armada angkutan untuk sektor darat, ada juga untuk transpotasi laut, dan udara. Yakni pelabuhan laut di Sulut berjumlah 29 buah dengan armada 27 unit, pelabuhan penyebarangan 12 buah dengan armada 8 unit. Sedangkan bandar udara di Sulut ada 4 buah dengan kesiapan armada sebanyak 27 unit.

Turut hadir dalam Rakor Pengendalian Transportasi selama Lebaran 2022 ini antara lain Karo Ops Polda Sulut, Tim Satgas Transportasi dari instansi pusat, serta jajaran Dishubda Kab/Kota.(red)