MANADO — Pembangunan Penataan Kawasan Pantai Malalayang masih terus dikebut hingga batas waktu akhir 2021. Hingga pekan ini progres pekerjaan sudah di posisi 60 persen.
Menurut Laporan Balai Permukiman dan Prasarana Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara Kementerian PUPR, pemancangan tiang untuk bangunan di atas air sudah mencapai 85 persen. Diharapkan hingga batas akhir waktu pekerjaan pada akhir Desember 2021, proyek yang dibiayai APBN ini selesai.
“Tinggal 20-an tiang yang sedang pekerjaan pemancangan. Itu untuk satu bangunan dari lima bangunan utama yang nantinya berdiri di atas air,” kata Kepala BPPW Sulut Komang Raka melalui PPK Bangkim Ognerius Tindoilo, awal pekan ini.
Pantauan wartawan media ini, bagian pedestrian untuk jalan wisata kawasan dan juga untuk jogging track hampir rampung. Demikian pula bola dunia—bekas tugu Boboca, sudah selesai sekaligus dengan lampu-lampunya. Sementara untuk warung-warung apung masih di tahap penataan lantai setelah selesai dicor.
“Saluran drainase-nya juga sudah berfungsi. Akan ada percepatan pekerjaan karena beban pekerjaan berupa pemancangan tiang-tiang sudah hampir selesai,” katanya.
ECOTOURISM BUNAKEN
Diungkapkan juga, pekerjaan di Pulau Bunaken yang tersendat karena menunggu Amdal dari Pemerintah Provinsi Sulut, sudah dimulai sejak Senin pekan ini.
“Amdalnya baru keluar Senin pekan lalu. Makanya sudah dilakukan mobilisasi alat pancang ke Bunaken untuk pekerjaan dermaga,” katanya.
Dengan selesainya Amdal tersebut, sehingga pekerjaan-pekerjaan yang memiliki bobot progres yang besar akan segera dikebut. Pekerjaan tersebut antara lain: terminal, dermaga, galeri, veiw deck, dan teater budaya. Ada juga bangunan Folly atau bangunan mirip menara, serta pengaman pantai.
Pada Minggu (21/11/2021) sore Kepala BPPW Sulawesi Utara Komang Raka didampingi Kepala Seksi Pelaksanaan Wilayah I Nontje Adil, Kasatker Pelaksanaan Alfrits Makalew, serta PPK Bangkim Ognerius Tindoilo melakukan kunjungan ke Bunaken sekaligus untuk monitoring dan evaluasi pekerjaan Penataan Kawasan Ecouturism Village Pulau Bunaken.
“Kami berharap dukungan dan doa seluruh pihak agar pekerjaan ini lancar. Kami juga sudah minta kepada pelaksana (kontraktor PT Nindya Karya) agar mengebut pekerjaan di Bunaken ini karena sudah tertunda lama. Amdalnya memang baru saja keluar,” kata Komang Raka.
Sekadar referensi, proyek yang masuk dalam proyek strategis nasional sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Manado-Likupang tersebut merupakan ‘perintah’ Presiden Joko Widodo. KSPN ini adalah salah satu dari 5 KSPN di Indonesia, selain Mandalika (NTB), Danau Toba (Sumut), Pulau Komodo (NTT), dan Borobudur (Jateng).(hdr/red)