MANADO — Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dan Wakil Gubernur Drs Steven OE Kandouw (ODSK) komit memberdayakan produk lokal hasil karya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sulut. Bagi keduanya, produk lokal UMKM menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah yang bisa berdampak ke ekonomi nasional.
Hal itu disampaikan Gubernur Olly melalui Wagub Kandouw saat mengikuti Launching Gerakan Nasional (GerNas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Wisata Indonesia (BWI) bertagline #PelangiSulawesi dengan tema ‘Dari Sulawesi Menuju Mancanegara’, Kamis (26/08/2021).
Acara ini secara virtual dari Jakarta diluncurkan oleh Menko Maritim dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Marjiyo, serta pimpinan BNI.
Di Sulut, Wamendag Jerry Sambuaga dan Wagub Kandouw, Kepala Perwakilan BI Sulut Arbonas Hutabarat, pejabat terkait, dan pelaku UMKM mengikuti peluncuran dari Hotel Four Points Manado.
Menurut Gubernur Olly, optimisme maju pesatnya ekonomi Sulut, bilamana sektor UMKM dan Pariwisata terus dikembangkan dan ditingkatkan. Ini merupakan potensi besar. Malahan meski di tengah pandemi Covid-19, kedua sektor ini terus didorong untuk maju.
“Banyak produk unggulan Sulut yang tidak kalah dengan daerah lain,” ujar Gubernur.
Makanya Gubernur Olly minta warga Sulut harus tetap cinta produk lokal, seperti kain tenun Bentenan, Kain Koppo, dan juga makanan dan produk kopi khas daerah ini.
Hal ini pun disentil Wamendag Jerry Sambuaga dalam dialog dengan wartawan bersama Wagub Kandouw, dimana ia menilai produk UMKM asal Sulut tidak kalah bersaing dengan daerah lain, bahkan bisa bersaing di pasar global.
“Kita mendorong agar pelaku UMKM harus terus tingkatkan kualitas dan menguasai digital. Jaringan digital memang belum semua baik, tetapi Kementerian Kominfo terus membangun jaringan,” tandasnya.
Sementara itu, Wagub Kandouw juga mengapresiasi GerNas BBI-BWI yang dilakukan di Sulut.
“Ini pasti akan berdampak positif bagi ekonomi Sulut. UMKM di Sulut terus didorong, karena UMKM sangat menunjang ekonomi daerah. Begitu juga sektor pariwisata. Sulut cukup banyak obyek wisata, bahkan di Likupang Minahasa Utara telah menjadi destinasi pariwisata Indonesia dari lima destinasi yang diprioritaskan pemerintah Pusat,” katanya.
Menurut Wagub sektor UMKM, Pariwisata dan Pertanian dan lainnya, telah mendorong pertumbuhan ekonomi Sulut 8,49 persen di periode triwulan II 2021.
“Pencapaian ini luar biasa, dan ini data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, bukan dari Pemda,” tukas Wagub Kandouw.
Sedangkan bagi daerah kepulauan terus dibangun jaringan internet. Karena UMKM Sulut didorong melakukan transaksi digital.
Dalam dialog ringan antara Wagub Kandouw dengan Pelaku UMKM Kue Clappertart di Manado, dimintakan agar di tengah pandemi harus eksis dan berinovasi.
“Perbankan akan membantu permodalan, karena itu Perbankan hadir. Sinergitas pemerintah pusat dan daerah terus berjalan baik, agar semua program berjalan baik termasuk GerNas BBI-BWI di Pulau Sulawesi,” tutup Wagub Kandouw.
Sebelumnya Menko Investasi Luhut Panjaitan mengatakan potensi UMKM Indonesia besar dan bisa bersaing di pasar global. UMKM bahkan sangat eksis meskipun dilanda pandemi Covid-19.
“Daerah seperti Sulut harus mendorong terus UMKM dan pariwisata, karena itu bisa majukan ekonomi. Banyak contoh UMKM yang kita bantu sudah maju. Pemerintah pusat tetap memperhatikan UMKM,” tegas Luhut.
Menurut Luhut, masyarakat Indonesia harus cinta produk dalam negeri seperti pakaian Bentenan dan Kopi dari Sulsel dan daerah lain.
Sementara Mendag Muhammad Lutfi mengatakan UMKM ke depan harus transaksi digital. Lutfi mengatakan, terkait sektor wisata, dengan kampanye bertajuk #PelangiSulawesi ini jadi ajang untuk mengenalkan potensi wisata di Sulawesi Utara, khususnya Likupang.
“Tema ini ingin kami kenalkan potensi Sulawesi Utara khususnya Likupang, sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas,” kata Lutfi.
Menurutnya, dari sisi perdagangan, Sulawesi miliki banyak menorehkan sejarah sejak dulu, karena dikenal dari potensi sumber daya alam dan punya sejarah perdagangan yang cukup panjang. Di mana Sulawesi berperan penting sebagai pusat perdagangan rempah global.(hdr)