MANADO — Langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut yang ‘melonggarkan’ kegiatan ekonomi dan sosial di periode semester I (Januari-Juni) 2021, telah mengangkat ekonomi Sulut dari jurang resesi. Buktinya, di triwulan I 2021 sudah mencatatkan pertumbuhan 1,87 persen, dan triwulan II malah melejit jauh ke titik 8,49 persen..
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Kamis (5/8/2021) melansir bahwa capaian 8,49 persen secara tahunan (year on year/yoy) ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata ekonomi Indonesia di triwulan II-2021 sebesar 7,07 persen (yoy).
Capaian pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw (OD-SK) ini sangat menggembirakan mengingat pada triwulan II-2020, ekonomi Sulut harus mengalami kontraksi hingga minus 3,84 persen.
Dari sisi produksi, hampir seluruh lapangan usaha di Sulut mengalami pertumbuhan positif pada triwulan II-2021 dengan pertumbuhan paling signifikan dialami oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, yakni sebesar 70,62 persen.
Adapun dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen pengeluaran pembentukan modal tetap bruto yakni sebesar 14,76 persen.
Struktur ekonomi Sulut triwulan II-2021 didominasi oleh lima lapangan usaha, berturut-turut yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan 20,87 persen; perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor 13,26 persen; konstruksi 11,88 persen; industri pengolahan 9,97 persen; dan transportasi dan pergudangan 8,62 persen.
Kemudian dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 41,77 persen, kemudian pembentukan modal tetap domestik bruto sebesar 33,87 persen, serta ekspor barang dan jasa sebesar 26,42 persen.(red/hdr)