BOROKO — Gugus Tugas COVID-19 Bolmut merilis bahwa saat ini pasien positif COVID-19 di Bolmut telah bertambah satu orang, menjadi total 2 orang. Di mana pasien positif 02 ini berjenis kelamin perempuan, umur 51 tahun warga Desa Sangkub Timur Kecamatan Sangkub. Bersangkutan tidak memiliki riwayat perjalanan, namun pada tanggal 26 April 2020 dilakukan rapid test karena memiliki kontak erat dengan anaknya yang merupakan seorang tenaga kesehatan yang diwajibkan melakukan isolasi mandiri.
Lanjut Leksi, dari hasil rapid yang bersangkutan diperoleh hasil reaktif dan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab pada tanggal 27 April 2020. Dan pada 9 Mei 2020 sudah mendapatkan hasil swab melalui surat Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Manado Kemenkes RI nomor: SR.01.07/02/1361/2020 yang menerangkan bahwa pasien tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.
“Sehingga ini menjadi kasus positif kedua di Bolmut. Yang mana saat ini para pasien dalam perawatan isolasi RSUD Bolmut dan dalam keadaan baik,”ungkap Juru Bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 Pemkab Bolmut, Drs Leksi Talibo, dalam jumpa pers bersama para wartawan, Minggu (10/05/2020).
Ditambahkannya, sesuai analisa awal Dinkes Bolmut terhadap kasus positif COVID-19 02 ini, merupakan kasus lokal dikarenakan pasien tidak memiliki riwayat perjalanan. Karenanya diminta kepada pemerintah desa agar segara membentuk dan mengaktifkan tim relawan Desa Siaga COVID-19 untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam mencegah, mendeteksi dan merespon terhadap penyebaran wabah virus di desa. “Diharapkan kepada seluruh masyarakat Bolmut terlebih khusus keluarga pasien COVID-19 untuk tetap tenang, tidak panik, dan tingkatkan kewaspadaan dengan tetap berada di rumah, lakukan social dan physical distancing, gunakan masker jika terpaksa keluar rumah dan rajin cuci tangan dengan sabun,” pungkas Leksi.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong Utara (Bolmut) menghimbau agar masyarakat dapat memberikan dukungan semangat terhadap pasien yang positif terpapar COVID-19. Sebaliknya, jangan pernah berstigma negatif terhadap keluarganya karena wabah ini bukanlah aib.
“Mari kita berikan support agar pasien ini dapat meningkatkan sistem imun untuk melawan virus di tubuhnya sehingga berangsur sembuh dan dapat kembali lagi di lingkungan masyarakat,” ajak Leksi.(**)
