Bisnis dan EkonomiHeadlinePemerintahan

Bappeda Sulut Evaluasi Capaian 2019 untuk RPJMD 2021-2026

9610
×

Bappeda Sulut Evaluasi Capaian 2019 untuk RPJMD 2021-2026

Sebarkan artikel ini
Para kepala SKPD

MANADO — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulut menyiapkan dokumen teknokratik Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Melibatkan sejumlah akademisi dan pakar, Bappeda Sulut akan menggelar orientasi bersama tim penyusun.

Penyusunan dokumen teknokratik itu, kata Kepala Bappeda Sulut Jenny Karouw, didasarkan pada hasil evaluasi masing-masing SKPD atas capaian RPJMD 2016-2021 yang telah berjalan empat tahun.

“Saat ini kami melakukan evaluasi dan membahas sejauh mana capaian hingga 2019 dari masing-masing SKPD atas RPJMD 2016-2021. Nanti akan kita bagi atau kita golongkan hasilnya,” ujar Karouw usai Rapat Evaluasi Hasil Capaian 2019 RPJMD 2016-2021, di Kantor Bappeda Sulut, Senin (27/01/2020). Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah kepala SKPD dan pejabat struktural terkait dengan pelaksanaan program.

Menurut Karouw,  dan secara umum kondisi ekonomi makro Sulut pada 2019 ini capaiannya positif. Seperti pertumbuhan ekonomi 2019, meski belum dilansir BPS Sulut, namun dia yakin bertumbuh positif. “Ekonomi Sulut tumbuh berada di atas rata-rata nasional,” ujar Karouw.

Katanya, 2020 nanti target pertumbuhan ekonomi Sulut berkisar 6,2 persen. Target ini akan tercapai, sambung Karouw, bila disertai dengan serapan belanja di atas 80 persen.

“Jumat kemarin (pecan lalu, red) saya melakukan evaluasi terhadap pengelolaan APBD/APBN dan DAK, serapannya semua di atas 90 persen,” katanya.

Dia mengakui untuk sementara pertumbuhan ekonomi Sulut lebih banyak kontribusinya dari belanja pemerintah. “Jadi, saya yakin jika penyerapannya sekitar 90 persen maka pertumbuhan ekonominya pasti di atas 6,1 persen,” ungkapnya.

Menurut mantan Kadis Perindag ini, Pemprov Sulut dengan program prioritas yang digagas Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK) berupa operasi daerah selesaikan kemiskinan (ODSK) turut memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Sulut.

“Karena sejauh ini progres pembangunan daerah di sektor penanggulangan kemiskinan senantiasa menunjukkan capaian positif. Tingkat kemiskinan kita terus turun. Terakhir September 2019 sudah berada di 7,52 persen. Ini juga di bawah nasional,” ungkapnya.(oio)